Liputan6.com, Jakarta Mengalami kebutaan sejak berusia satu tahun, tak menghentikan Daniel Kish (48) semangat jalani hidupnya, termasuk melakukan hal-hal aktif mulai naik sepeda hingga naik gunung. Untuk 'melihat' kondisi di sekitar ia memanfaatkan lidahnya.
Cukup dengan membunyikan lidah, Kish akan mengetahui apa yang ada di sekitarnya. Bunyi lidah menghasilkan gelombang suara yang dipantulkan sehingga bisa membangun gambaran di otak dari lingkungannya. Hal ini disebut juga sebagai echolation, sebuah kemampuan yang dimiliki hewan seperti kelelawar.
Baca Juga
Teknik sonar ini ia pelajari sejak kecil, sehingga kini ia sudah mampu mengidentifikasi hal-hal di sekitarnya mulai dari mobil, pohon, trotoar dengan menggunakan gema yang dihasilkan saat membunyikan lidah.
Advertisement
Tak hanya obyek, gema yang dihasilkan dari membunyikan lidah bisa juga untuk mengetahui jarak, ukuran, tekstur hingga kepadatan sesuatu. "Saya bisa membedakan mana benda yang kayu mana logam. Misalnya, pagar kayu akan menghasilkan gema dengan struktur lebih tebal daripada pagar logam," ungkapnya seperti dilansir BBC News pada Rabu (29/10/2014).
Apa yang ia lakukan memang hebat namun ia enggan disebut sebagai manusia super. "Saya tidak memiliki kemampuan mendengar seperti manusia super, saya hanya melatih telinga saya untuk bisa memahami gema yang dihasilkan. Semua orang, baik buta atau normal, bisa melakukannya," ungkapnya dalam laman The Guardian.
Dengan kemampuan human echolation, ia bisa menjalani kehidupan layaknya orang yang bisa melihat. Seperti naik sepeda di jalanan yang sibuk hingga ke gunung."Mobil adalah target gema yang sangat baik sehingga saya bisa menghindari, tapi bukan berarti tidak pernah kecelakaan, semua kegiatan ada risikonya," ungkap pria yang selalu mengalungkan identitas di lehernya ini.
Â