Liputan6.com, Jakarta Agar dapat menjamu para Pemimpin Dunia dalam G20 Leaders' Summit, termasuk Presiden RI ke-7 Joko Widodo secara maksimal, Queensland akhirnya menyiapkan desain untuk sejumlah bangunan yang ramah lingkungan.
Cuaca ekstrem di sejumlah negara bagian seperti musim kemarau yang sangat panjang, banjir yang luar biasa serta hujan monsun yang berdampak pada banjir, Queensland tidak kelihatan gentar. Justru banyak peneliti, perencana, arstek, insinyur, dan kontraktor yang mereka miliki mampu menciptakan komunitas yang ramah lingkungan, dan menerapkan prinsip berkelanjutan yang terus berkembang.
Bagi Queensland, tidak peduli apa yang dilemparkan alam kepadanya, mereka akan berusaha untuk menciptakan suatu hal yang inovatif dengan desain kelas dunia, agar dapat dilihat oleh seluruh dunia.
Queensland tampaknya sadar betul, dengan usaha keras yang saat ini tengah mereka godok, para delegasi dapat menjelajah setiap gedung perkantoran yang inovatif dengan desain kelas dunia yang tengah menarik perhatian, dan investasi di Queensland bagian utara yang beriklim tropis, dan bagian selatan yang beriklim subtropis.
"Mereka akan melihat contoh dari teknik canggih dan lingkungan, termasuk jalur pejalan kaki terbaru yang disebut dengan Riverwalk, dan jalan raya di sungai Brisbane yang dirancang untuk menahan banjir besar, yang terjadi pada 2000," seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima oleh Health-Liputan6.com, Rabu (29/10/2014)
Tampaknya, Queensland tidak setengah hati dalam melakukan perubahan ini. Bahkan di Brisbane, telah memulai sistem pendingin distrik pertama di dunia, untuk menggantikan sistem air conditioner (AC) tersentralisasi di sejumlah gedung CBD dan teknologi pendingin air. Hebatnya, sistem ini mampu menghemat 10 sampai 30 persen biaya energi untuk sejumlah gedung, dan mengurangi kebutuhan daya dari negara bagian tersebut yang secara maksimal dapat mencapai 20 megawatt per tahun.
Bahkan untuk membangun Brisbane West Wellcamp Airport saja, mereka mampu menciptakan beton ramah lingkungan yang dikerjakan oleh perusahaan konstruksi Wagners.
Tertarik untuk menggunakan beton yang berasal dari campuran terak dan produk sampingan dari peleburan besi dan pembangkit listrik tenaga batu baru yang disebut fly-ash, pengembang dari Timur Tengah pun mulai terpikirkan untuk menggunakannya hal yang sama seperti Brisbane untuk sejumlah proyek infrastruktur besar.
Agar dapat memperkaya beton yang digunakan dalam sejumlah proyek domestik, industri, dan komersial, The University of Queensland melakukan kerja sama dalam sebuah proyek untuk menciptakan tabung karbon nano dari gas alam, yang memiliki kekuatan lenturan sebesar 200 hingga 300 kali lebih besar dari baja.
Queensland Tengah Persiapkan Bangunan yang Ramah Lingkungan
Queensland tengah mempersiapkan desain sejumlah bangunan yang ramah lingkungan.
Advertisement