Liputan6.com, Jakarta Banyak yang penasaran, melirik dari manfaat kesehatannya lebih baik mengonsumsi teh dari daun teh asli, tubruk atau teh celup ya? teka-teki ini akhirnya bisa terjawabkan dari mulut Ketua Komunitas Pecinta teh sekaligus Ketua Bidang Promosi Dewan Teh Indonesia, Ratna Somantri.
Menurut beliau, sebelumnya kita semua harus tahu bahwa sejarah teh celup itu berasal dari pedagang teh di Amerika yang membungkus teh-sebagai sampel untuk diberikan kepada pembeli. Dari situ, pembeli merasa teh yang telah diporsi dan dibungkus itu lebih praktis.
"Awalnya dimasukkan kedalam kain kecil untuk sampel dari para pedagang. Sejak saat itu mereka pikir minum teh jadi lebih mudah, jadilah disebut teh celup. Tapi teh celup juga macam-macam ada yang isinya daun dan serbuk atau bubuk," kata Ratna pada Liputan6.com, ditulis Kamis (30/10/2014).
Advertisement
Ratna menuturkan, teh celup yang dari daun harus dibungkus khusus. Seperti yang banyak dijual, bentuk bungkusnya dari seperti dari nilon berbentuk piramid. Jadi ketika disiram air hangat maka daun tehnya mekar. Jadi sebenarnya konsepnya sama dengan yang bubuk. Tapi dari segi kesehatan, kata dia, sama saja manfaatnya. Yang terpenting, teh jangan terlalu lama teroksidasi.
"Baik teh celup atau teh apapun harus tertutup rapat dan dikonsumsi segera setelah dibuat agar tidak hilang antioksidannya," katanya.
Ratna menambahkan, bila And apenikmat teh celup, ada baiknya untuk tidak membiarkan teh celup terendam air dalam waktu lama.
"Jangan biarkan tehnya terendam terus. Seringkali kan kita ke kafe, tehnya dibiarkan berjam-jam karena kita sibuk ngobrol, meeting. teh celup yang lama terendam akan membuat teh menjadi pekat dan pahit. Selain itu, khasiat baik teh juga hilang. Jadi selalu angkat teh celup, ya," tukasnya.