Liputan6.com, Jakarta Gusi berdarah saat menyikat gigi adalah salah satu tanda awal masalah gusi yang kerap dianggap sepele namun sebenarnya tidak boleh diabaikan, kata drg. Sandra Olivia, MARS, SpPerio.
"Sakit gusi itu seperti silent disease, baru ketahuan setelah sudah parah, tidak seperti gigi yang langsung terasa sakit bila bermasalah," kata staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (1/11/2014).
Sandra menjelaskan gusi yang dibiarkan bermasalah akan berdampak langsung pada kesehatan gigi.
Advertisement
"Gusi dan tulang di dalamnya adalah struktur penyangga gigi, bila penyangganya sakit maka gigi pun tidak akan berfungsi dengan baik," papar dia.
Menurut Sandra, radang gusi (gingivitis) ditambah dengan berbagai faktor seperti kebersihan mulut yang tidak dijaga, susunan gigi yang berantakan serta tambalan gigi yang kurang bagus dapat menyebabkan radang tulang (periodontitis).
"Periodontitis bisa membuat gigi lepas secara tiba-tiba meski sebelumnya tidak ada masalah," jelas dia.
Perempuan yang menggeluti spesialisasi struktur pendukung gigi seperti gusi itu memaparkan fakta bahwa penyakit gusi telah diderita oleh mayoritas masyarakat perkotaan di Indonesia.
Berdasarkan data Indonesia Dental Health Profile pada 2000 silam, 88,67 persen masyarakat terbukti memiliki penyakit gusi. Sementara itu, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga pada 2011, tercatat bahwa enam dari sepuluh orang di Indonesia memiliki masalah gusi.
Oleh karena itu, dia mengingatkan agar masyarakat segera memeriksakan diri ke dokter gigi bila kerap mengalami gusi berdarah.