Sukses

China Kebanjiran Order Baju Ebola

Bagi negeri Tiongkok, Ebola bisa jadi menguntungkan.

Liputan6.com, Jakarta Sejak heboh dengan virus Ebola, sejumlah paramedis dan tim sukarelawan yang ingin ke Afrika Barat, diharuskan menggunakan pakaian khusus agar tidak terinfeksi. Bagi negeri Tiongkok, ternyata hal ini sangat menguntungkan. Karena negara ini sedang kebanjiran pesanan pakaian steril untuk pada dokter.

Mengutip laman Foxnews, Kamis (6/11/2014) , sebuah rumah produksi pakaian steril di China, The Weifang Lakeland terlihat sangat sibuk dengan pesanan yang melambung hingga 6.000 per hari.

Menurut petugas setempat, Wang Ximi, pembuatan pakaian steril berwarna kuning ini dipesan khusus untuk digunakan di area wabah Ebola. "Sedikit celah pun tidak boleh, setiap jahitan diperkuat dengan strip lem dan didesain dengan ritsleting ganda agar penyakit tidak mudah tembus," katanya.

Tapi selain itu, kata Wang, pakaian harus nyaman saat digunakan tenaga medis. Maka itu, bahannya terbuat dari polyethylene dan polypropylene, yang diproduksi oleh Lakeland Industries yang berbasis di AS, pemasok utama pakaian dalam wabah Ebola.

Wang mengatakan, produksi pakaian steril saat ini akan berlipat ganda pada Januari. Sebab permintaan telah melonjak bukan hanya untuk penggunaan di Afrika, tapi juga di Amerika Serikat dan Eropa.

"Kami sangat bangga, baju ini bisa digunakan oleh mereka yang berjuang melawan Ebola," katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, data terakhir menunjukkan bahwa hampir 5.000 orang telah meninggal karena penyakit ini dengan jumlah kasus 13.676. Kasus terbanyak terdapat di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

  • Ebola merupakan penyakit yang menyerang manusia, monyet, simpanse, gorila, dan primata lain yang disebabkan oleh virus Ebola.

    Ebola

  • Virus Ebola