Sukses

Programmer Java Samuel: Bila Anak Kegemukan, yang Salah Ortunya

Samuel Franklyn yang merupakan seorang programmer Java berpendapat, anak obesitas yang seharusnya disalahkan adalah orangtuanya

Liputan6.com, Jakarta Programmer Java Samuel Franklyn berpendapat, orangtua merupakan sosok yang harus disalahkan dari kondisi obesitas yang dialami oleh anak-anak Indonesia. Menurut Sam, yang dapat mengendalikan makan seorang anak adalah orangtua, bukan anak itu sendiri.

"Yang salah jelas orangtuanya. Anak-anak kan nggak bisa mengendalikannya. Orangtualah yang mengendalikan makan mereka," kata Sam kepada Health-Liputan6.com di rumah kontrakannya di Jalan Asem IV, Duri Kepa, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (6/11/2014)

Ada pun cara mengendalikan makan seorang anak, kata Sam, adalah dengan menakar dengan benar makanan yang akan disantapnya, selain waktu yang tepat untuk makan.

"Ngga mungkin anak-anak itu disuruh puasa, seperti yang saya jalani. Kalau mereka disuruh puasa, malah celaka," kata Sam menambahkan.

Sam yang sempat memiliki bobot sebesar 150 kilogram lebih, menjelaskan, orangtua harus mampu menerapkan interval waktu makan bagi seorang anak dengan benar. Seorang anak yang memiliki interval waktu yang teratur, maka konsumsi makanannya jauh lebih baik.

"Karena tubuh akan terbiasa seperti itu," kata pria kelahiran 25 November 1968.

Pria yang mengalami Hernia Nucleus Pulposus (HNP) sejak 2010 menceritakan bahwa mendiang sang ibu kerap menerapkan cara seperti itu semasa hidupnya. Jika memang waktu makan tiba, lapar tidak lapar, harus tetap makan, meski porsinya sedikit. "walau terkadang saya bilang masih kenyang, itu tidak diperbolehkan. Sedikit apa pun, harus makan," kata Sam.

Jika ada yang berpikir tidak makan merupakan cara terbaik untuk menurunkan bobot badan itu adalah keliru. Bila tubuh tidak menerima asupan makanan dengan benar, Sam bilang, respons pertahanan gizi akan menurunkan metabolisme tubuh.

"Maka itu, jika memang sudah waktunya untuk makan, ya makan saja, sekali pun belum ingin makan," kata Sam menjelaskan.

Sebab, sesudah makan metabolisme akan mengalami kenaikan, dan secara otomatis juga refleks pembakaran dalam tubuh akan bekerja maksimal.

"Pembakaran itu, kalau makan sedikit yang dibakar bakalan banyak," kata Sam menekankan.