Liputan6.com, Jakarta Salah satu indikasi sanitasi buruk adalah terjangkitnya diare. Di Indonesia dua per tiga kematian balita justru disebabkan diare. Masalahnya, angka diare lebih tinggi sebesar 66 persen justru pada anak-anak dari keluarga yang melakukan buang besar di sungai atau selokan.
Data WHO dan UNICEF tahun 2010 menemukan, di Indonesia, lebih dari 40 juta orang memiliki akses yang minim untuk sumber air bersih dan lebih dari dari 110 juta penduduk tidak memililki akses sanitasi yang baik. Dengan hanya 2 persen akses untuk sistem pembuangan air dan kotoran di perkotaan. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara bersanitasi buruk di dunia diantara negara berpenghasilan menengah.
Untuk mewujudkan masa depan yang sehat, Unilever melalui project Sunlight mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam bentuk apapun, sekecil apapapun.
Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia Tbk Maria Dewantini menjelaskan, project ini berfokus pada masa depan sehat karena kesehatan adalah hak bagi setiap anak Indonesia dan merupkan modal awal untuk bisa melakukan berbagai hal dalam menggapai mimpinya.
"Hanya menyaksikan film inspirasional projectsunlight, Unilever akan menyumbangkan Rp 100. Menulis ide perubahan, Unilever akan menyumbangkan Rp 1.000. Menjadi relawan dan mengedukasi anak-anak Sekolah Dasar, Unilever akan menyumbangkan Rp 100.000," kata Maria dalam keterangan tertulis, ditulis Kamis (13/11/2014)
110 Juta Orang Indonesia Berisiko Diare
Salah satu indikasi sanitasi buruk adalah terjangkitnya diare
Advertisement