Liputan6.com, Jakarta Terdapat satu dari 3000 bayi lahir di Indonesia dengan hipotiroid kongenital sebuah kelainan yang dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Namun dengan deteksi dini lewat skrining hal tersebut bisa diatasi. Oleh karena itu perusahaan MERCK mendukung Kementerian Kesehatan RI dalam sosialisasi dan advokasi tentang pentingnya skrining hipotiroid kongenital.
Hal tersebut ditandai dengan penandatangan kerja sama yang dilakukan oleh Director Merck Serono Evi Yulin dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI dr. Lily S. Sulistyowati di Hotel Amarosa Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (13/11/2014) pagi.
"Meskipun angkanya kecil bukan berarti diabaikan. Apalagi kita pada 2030 akan mendapatkan bonus demografi. Sehingga harus diperhatikan hal ini agar bonus demografi menjadi positif," terang dokter Lily usai acara penandatangan kerja sama.
Advertisement
Selama dua tahun ke depan berbagai cara dilakukan untuk menyosialisasikan pentingnya skrining hipotiroid pada anak yang baru lahir. Mulai dari pelatihan skrining hipotiroid konginetal (SHK) pada tenaga medis, memberikan edukasi pentingnya melakukan SHK pada ibu usia subur dan ibu hamil, serta penyebaran informasi lewat pamflet, selebaran dan sosial media.