Sukses

Teknologi Gadget Makin Maju, Penderita Hipertensi Makin Meningkat

Prevalensi penyakit jantung mengalami kenaikan dari hari ke hari.

Liputan6.com, Jakarta Prevalensi penyakit jantung mengalami kenaikan dari hari ke hari. Secara nasional, prevalensi kematian akibat penyakit jantung mencapai 7,2 persen, diikuti dengan hipertensi dan stroke mencapai 31,9 persen, dan angka kematian karena penyakit kardiovaskular di rumah sakit sekitar 6 hingga 12 persen.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, Sp.M(K), mengatakan, "Peningkatan penyakit jantung terjadi karena perilaku manusia yang berubah."

Perilaku manusia yang berubah, lanjut Menkes, karena teknologi yang makin canggih dan terbuka, membuat gaya hidup masyarakat Indonesia semakin berubah. Sebab, semenjak gadget berada di sekitar kita, kita lebih memilih `berolahraga` di gadget ketimbang melakukan olahraga yang sesungguhnya.

Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007, penyakit jantung merupakan penyakit dengan angka kematian tertinggi di antara penyakit tidak menular (PTM) lainnya seperti kanker dan diabetes.

"Polusi juga bisa jadi penyebabnya. hari ini memang yang kita rasakan udaranya sejuk, tapi kalau kita ukur tingkat polusinya, sangat tinggi. Karena mobil yang ada di jalanan, mengeluarkan gas-gas beracun," kata Menkes saat menghadiri acara Peringatan Hari Ulangtahun ke-29 Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) di Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (15/11/2014)

Maka itu, untuk mengatasi masalah penyakit jantung di Indonesia, Menkes mengimbau agar masyarakat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, dan melihat asupan gizi yang akan dimasukan ke dalam tubuh.

"Hindari merokok, dan tinggalkan gaya hidup yang tidak benar," kata Menkes menekankan.