Liputan6.com, Jakarta Sekitar 55 juta penduduk Indonesia masih berperilaku menjijikkan, yakni buang air besar sembarangan (BABS). Salah satu penyebabnya adalah ketidakhadiran toilet di sekitar mereka.
Banyak yang beranggapan bahwa toilet harus berbentuk sebuah bangunan dengan tembok sehingga biaya dibutuhkan mahal. Padahal toilet tak harus seperti itu.
Baca Juga
“Toilet itu yang terpenting memiliki lubang sebagai tempat untuk mengeluarkan, lalu ada saluran yang menyalurkan ke septic tank, yang tertutup sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya,” terang anggota Program Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) UNICEF Indonesia, Lilik Trimaya yang dijumpai usai peluncuran kampanye ‘Tinju Tinja’ di Jakarta pada Rabu (19/11/2014).
Advertisement
Lalu, di dalamnya diberikan tempat menampung air karena masyarakat Indonesia terbiasa membersihkan bagian genital menggunakan air ketimbang tisu. Lilik pun menambahkan jika bisa ada sabun untuk cuci tangan usai melakukan buang air besar.
“Untuk mewujudkan hal tersebut tak butuh biaya mahal sebenarnya,” imbuhnya.