Sukses

Ini Kata Pemenang Dokter Cilik tentang Kesehatan

Bisa menjadi pelopor dalam mengampanyekan kesehatan di sekolah tentu hal yang membanggakan. Seperti yang dialami juara pertama Dokter Cilik

Liputan6.com, Jakarta Bisa menjadi pelopor dalam mengampanyekan kesehatan di sekolah tentu hal yang membanggakan. Seperti yang dialami juara pertama Dokter Cilik Award 2014, Suhesni Nabila.

Dara cilik kelahiran Makassar, 2 Mei 2004 ini mengatakan, dirinya memang bercita-cita menjadi dokter. Beruntung, dirinya terpilih mewakili provinsi Sulawesi Selatan dari sekolahnya di SD Pertiwi ke Jakarta dalam ajang Dokter Cilik Award.

"Jadi dokter cilik itu banyak pengalaman. Saya bisa cerita ngapain di karantina sewaktu di Jakarta sama teman-teman disana. Saya juga jadi belajar bagaimana menyembuhkan, menjaga kesehatan diri dan lingkungan," kata Nabila yang pernah menyabet penghargaan sebagai juara matematika dan sciene setingkat provinsi itu saat diwawancarai wartawan di Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Selain itu, kata anak yang menyukai modelling ini, menjadi dokter cilik bisa mengatahui bahaya merokok dan penggunaan jarum suntik yang digunakan berulang.

"Ada temen yang suka merokok, jadi bisa kasih tahu apa sih bahaya merokok, kan bisa kanker. Kalau HIV/AIDS itu akibat jarum suntik bersama-sama," jelasnya.

Setelah memenangkan juara Dokter Cilik ini, Nabila mengaku akan terus mengampanyekan kesehatan seperti mencuci tangan, memisahkan sampah dan menjaga kesehatan diri dan lingkungan.