Liputan6.com, Jakarta Selama ini kebanyakan para ibu pekerja mengalami dilema, karena kerap dianggap tidak sayang dan tidak perhatian kepada sang anak.
Biasanya, orang yang beranggapan seperti itu tidak mengetahui apa yang melatarbelakangi seorang ibu juga memilih untuk bekerja. Maka itu, dari segi psikologis, tidak ada yang salah dengan keputusan seorang ibu untuk bekerja.
"Ada yang karena finansial atau kebutuhan sosial-relasional. Tidak ada yang salah memang dengan keputusan seorang ibu untuk bekerja dan bekarya," kata Psikolog Anak Efnie Indiranie, M.Psi dalam acara bertema `Ibu Bekerja, Keluarga Tetap Nomor Satu` di Jakarta, ditulis Minggu (23/11/2014)
Meski begitu, ada konsekuensi yang ditanggung oleh seorang ibu, dan kondisi ini mengharuskan ibu untuk lebih cermat dalam membagi waktu dengan keluarga.
"Seorang ibu pekerja sebaiknya memiliki kecakapan dalam mengelola waktu, disiplin, dan mampu berbagi peran dengan suami dalam menciptakan kebersamaan keluarga agar ikatan fisik dan emosi keluarga tetap bisa terbangun," kata dia.
Hal positif dari seorang ibu yang bekerja adalah memiliki kemampuan di atas, yaitu adanya dampak positif bagi perkembangan antara, di antaranya; anak jadi lebih mandiri, bertanggung jawab, dan dapat menyelesaikan tugasnya lebih baik.
Menjadi Ibu Sekaligus Pekerja, Apanya yang Salah?
Secara psikologis, tidak ada yang salah dengan keputusan seorang ibu untuk bekerja.
Advertisement