Liputan6.com, Jakarta Membantah penelitian dari Belanda yang menyebutkan ciuman bisa mentransfer 80 juta bakteri, pengarang buku 'the Science of Kissing', Sheril Kirshenbaum malah berpikir sebaliknya. Dia bahkan mengatakan, ciuman pada anak bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka.
"Ciuman bukan tentang pertukaran bakteri atau mencumbu pasangan, tapi lebih dari itu. Dengan mencium anak, jalur saraf dalam otak bayi akan mengasosiasikan berciuman sebagai emosi positif yang terkenang terus sepanjang hidupnya. Dia akan merekam memori bahwa ia disayang sekaligus mendapat stimulasi yang membuatnya kebal penyakit," ujar Sheril, seperti dikutip Dailymail, Sabtu (22/11/2014).
Sheril melanjutkan, ciuman akan menghasilkan sinyal kimia yang disebut hormon oksitosin (cinta) lantaran miliaran koneksi saraf kecil menyebarkan informasi ke seluruh tubuh.
"Adanya hormon ini bisa menekan hormon kortisol (stres) sehingga mengurangi kegelisahan. Artinya, dengan mencium pasangan atau anak, Anda bisa merasa rileks. Dan semakin memberikan stimulasi positif bagi si kecil," jelasnya.