Sukses

Telemedicine, Solusi Minimnya Tenaga Kesehatan di Pedalaman

Masyarakat perkotaan maupun mereka yang tinggal di Pulau Jawa tidak akan menemui kesulitan saat membutuhkan tenaga kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat perkotaan maupun mereka yang tinggal di Pulau Jawa tidak akan menemui kesulitan saat membutuhkan tenaga kesehatan. Namun tidak bagi mereka yang tinggal di Indonesia bagian Timur terutama di daerah terpencil, di kepulauan. Dokter umum saja sulit apalagi dokter spesialis. Untuk mengatasi hal itu salah satu cara yang akan dikembangkan adalah telemedicine.

"Telemedicine adalah sebuah sarana konsultasi dengan menggunakan alat komunikasi antara petugas kesehatan lokal di daerah terpencil dengan dokter maupun dokter spesialis yang ada di Jakarta. Mulai dari memberikan informasi hingga pelayanan medis jarak jauh," terang sekretaris jenderal doctorSHARE, organiasi kesehatan nirlaba yang telah merambah Indonesia Timur, dr. Luyanti, MARS saat perayaan ultah doctorSHARE di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta pada (21/11/2014).

Program ini rencananya akan dikembangkan oleh organiasi kesehatan nirlaba, doctorSHARE pada tahun 2015 dimulai dari Kabupaten Tambrauw, sebuah daerah di Papua Barat.

Bukan tanpa sebab hadirnya program ini. Menurut pengalaman selama ini berkunjung ke daerah-daerah terpencil faktor geofrafis seperti ombak tinggi dan jauhnya perjalanan menuju fasilitas kesehatan membuat masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Selain itu minimnya tenaga kesehatan dimana 1 dokter melayani 29.000 penduduk di Indonesia bagian Timur merupakan tugas yang berat bagi seorang dokter.

Oleh karena itulah, organisasi ini ingin mencoba membantu agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dengan cara petugas kesehatan di daerah setempat, bidan misalnya, berkonsultasi dengan tenaga ahli di Jakarta.