Sukses

Pria Pakai Tabir Surya Bikin Sulit Punya Anak

Cegah infertilitas, para pria wajib perhatikan penggunaan tabir surya berikut ini.

Liputan6.com, London Sunscreen atau tabir surya jadi produk andalan kala harus beraktivitas di bawah terik sinar matahari. Namun, sebuah studi menyatakan bahwa penggunaan tabir surya pada pria bisa memengaruhi kemampuan pria memiliki buah hati.

Lewat studi ini ditemukan bahwa bahan-bahan kimia dalam tabir surya yang berfungsi menyaring sinar UV malah mengganggu kesuburan pria. Bahan kimia yang dimaksud adalah BP-2 atau 4OH-BP yang saat diserap kulit dapat mengganggu hormon pria.

Tidak disebutkan apakah cara mengganggu kesuburan dengan merusak kualitas sperma atau cara lain. Uniknya, penggunaan tabir surya pada perempuan tak memengaruhi  kesuburan.

Studi yang masuk dalam Longitudinal Investigation of Fertility and the Environemnet (LIFE) ini memang fokus menelaah bagaimana gaya hidup dan paparan kimia memengaruhi kesuburan. Studi yang dilaksanakan terhadap 501 pasangan subur yang ingin memiliki anak dalam rentang waktu 2005 hingga 2009.

Selama setahun, peneliti mengikuti bagaimana agar perempuan segera hamil dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk hamil. Hasilnya, kesuburuan pria berkurang berhubungan dengan tingkat UV filter meski hanya terjadi pada beberapa pria.

Meskipun memiliki dampak yang buruk untuk kesuburan pria, para peneliti tetap menyarankan untuk menggunakan tabir surya di kala beraktivitas di luar ruangan. "Tabir surya sangat penting untuk menjaga kulit dari matahari. Kami terus mendorong orang untuk menggunakan tabir surya demi menghindari kanker kulit," terang dokter dari National Institute of Child Health and Human Development, Dr Germaine Louis seperti dikutip laman Daily Mail pada Senin (24/11/2014).

"Tapi bagi para pria yang memiliki perhatian terhadap kesuburan dan ingin mengurangi paparan bahan benzopherone yang ada di tabir surya, segera bersihkan badan saat kembali memasuki ruangan," terang peneliti dalam studi yang dipublikasikan secara online dalam American Journal of Epidemiology.

 

Baca Juga

Saat Beli Tabir Surya, Perhatikan Ini

4 Tips Memilih Tabir Surya Untuk Kulit