Sukses

Waspadai Pembodohan Informasi Kesehatan di Sekitar Kita

Tidak semua informasi kesehatan yang ada di media memiliki kredibilitas dan tanggung jawab.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat kini makin peduli akan kesehatan. Inisiatif untuk mencari tahu informasi kesehatan lewat berbagai media mulai dari televisi, internet hingga sosial media pun tinggi. Sayangnya, tak semua informasi yang diberikan oleh beragam media tersebut memiliki kredibilitas dan tanggung jawab. Hal inilah yang membuat sekumpulan dokter perempuan berintegritas dalam The Doctors geregetan.

"Kami prihatin tentang masih sedikitnya informasi kesehatan yang benar dengan versi yang benar. Minimnya informasi yang bertanggungjawab, berkompetensi, dan integritas tentang kesehatan," tutur salah satu anggota The Doctors, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum pada acara 'Stop Pembodohan Kesehatan' di Warung Daun, Jakarta pada Minggu (30/11/2014).

Ada banyak sekali pembodohan kesehatan yagn selama ini terjadi di masyarakat seperti diungkapkan The Doctors. Diantaranya adalah adanya acara bincang-bincang di televisi yang semakin mengembangkan layanan kesehatan alternatif dibandingkan dengan topik di dalam ilmu kedokteran.

Lalu, mulai munculnya orang yang menyebut dirinya pakar kesehatan tanpa pernah mengenyam dunia kedokteran. Misalnya mereka yang menyebut dirinya ahli dalam bidang penurunan berat badan dengan diet tertentu atau mengenalkan makan dengan bahan-bahan mentah.

"Biarlah artis tetap jadi artis, pesulap tetap pesulap. Tak perlu masuk ranah kedokteran," terang dokter Tan.

Oleh karena itu, kumpulan dokter yang peduli terhadap informasi kesehatan yang benar ini merekomendasikan untuk menhadirkan pembentukan pusat layanan informasi kesehatan yang berkompetensi. "Sehingga nanti kalau ada wartawan yang ingin  bertanya mengenai suatu topik kesehatan bisa mendapatkan informasi yang tepat. Bisa juga mendapat rujukan menghubungi siapa akan topik tersebut," terang dokter Tan.

Selain dokter Tan, The Doctors juga berisi dokter Karina F. Moegni, SpBP-RE, dr. Caroline Tirtajasa, SpOG (K), dan dr. Ariani D. Widodo, SpA.