Liputan6.com, Jakarta Masih ingat dengan penelitian kontroversial yang menyebutkan bahwa penggunaan telepon genggam lebih dari 25 tahun memiliki tiga kali lipat risiko kanker otak. Kini, seorang ilmuwan dari Swedia kembali menemukan adanya hubungan antara penggunaan handphone dan tumor otak ganas (glioma).
Seperti diberitakan Prevention, Senin (1/12/2014) tim peneliti mengungkap kebiasaan telepon genggam beberapa ribu orang dengan tumor otak, dan kemudian membandingkannya dengan individu yang sehat. Hasilnya, penggunaan ponsel menaikkan risiko glioma 30-40 persen.
Lantas, apakah kita harus khawatir? ahli kanker dari University Hospital, Orebro, Lennart Hardell mengatakan, Anda harus peduli hal ini dari sekarang. Ia menyebutkan, medan elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) telepon selular memancarkan bahaya tumor yang dapat mengganggu beberapa kemampuan DNA dalam memperbaiki sel otak Anda, atau bisa menyebabkan beberapa mutasi gen.
"Selain dewasa, anak-anak memiliki risiko lebih besar karena tengkorak mereka lebih tipis. Ini karena peningkatan paparan RF-EMF," katanya.
Untuk menjaga buah hati aman, Hardell menyarankan penggunaan headset dan tidak mendekatkan kepala Anda selama panggilan. Dia juga merekomendasikan SMS bila memungkinkan.