Liputan6.com, Jakarta Mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia. Mimpi juga yang membuat kita terus bertahan menghadapi segala cobaan.
Salah satu cobaan yang bisa merusak mimpi dan masa depan adalah kondisi lingkungan dan kebersihan (sanitasi) yang buruk. Sanitasi yang buruk dapat mengancam kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Tumbuh kembang mereka terancam dan bahkan dibayang-bayangi kematian akibat penyakit yang muncul dari pengaruh sanitasi yang buruk.
Sebuah fakta mengejutkan diperoleh dari UNICEF pada tahun 2013 menyebutkan, ribuan anak menderita dan meninggal karena penyakit akibat sulitnya akses sanitasi yang layak dan air minum yang bersih dan higienis.
Di Indonesia masih ada lebih dari 63 juta orang yang buang air tidak pada tempatnya, dan 46 persen rumah tangga belum memiliki fasilitas jamban yang memadai. Sementara itu baru ada 47 persen penduduk Indonesia yang memiliki perilaku cuci tangan dengan benar di Indonesia, padahal membiasakan mencuci tangan pakai sabun menggunakan air mengalir dapat menurunkan risiko diare hingga 50 persen.
Kenyataan yang terjadi di masyarakat ini telah menggerakkan seorang pelajar, Dira Noveriani. Selain menjadi relawan pengajar di kawasan Jakarta Timur, Dira juga mengajarkan pola hidup sehat dan mengedukasi masalah sanitasi ini kepada anak didiknya demi meraih masa depan yang lebih baik.
“Saya percaya, setiap anak berhak atas sanitasi yang layak untuk menggapai mimpi mereka," kata Dira Noveriani.
Atas gagasan yang inspiratif inilah, Dira terpilih dalam Project Sunlight sebagai pemimpin masa depan dari Indonesia untuk menyampaikan gagasannya kepada masyarakat luas.
Di Project Sunlight yang telah memasuki tahun kedua ini, Unilever mengusung tema Dukung Masa Depan Sehat dan khusus menyoroti gagasan-gagasan dari pemimpin muda yang memiliki mimpi untuk menghadapi tantangan dengan menciptakan perubahan positif pada isu-isu lokal, seperti menyediakan akses sanitasi dan kebutuhan primer secara berkesinambungan.
"Melihat kepedulian Dira yang begitu besar, Unilever melalui Project Sunlight akan mewujudkan mimpi Dira untuk membantu memperbaiki sanitasi di sekolah-sekolah yang ada di lima kota besar di Indonesia," ujar Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia, Maria Dewantini Dwianto.
Anda yang di rumah dan di mana pun berada dapat berpartisipasi dalam Project Sunlight ini dengan berbagai cara yang mudah melalui situs www.projectsunlight.co.id, misalnya dengan menonton tayangan inpirasional yang secara otomatis Unilever akan menyumbang Rp. 100 dan menuliskan ide-ide untuk #brightfuture mengenai cara membuat perubahan dan setiap ide yang ditulis secara otomatis pula Unilever akan menyumbang Rp. 1.000
Bagi yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi bisa ikut langsung menjadi relawan untuk melakukan edukasi kesehatan dan berinterakasi dengan anak-anak sekolah dasar diJakarta, Surabaya, Medan, Makassar dan Yogyakarta. Secara otomatis, Unilever akan menyumbang Rp100.000. Dan jika Anda membeli produk Lifebuoy, Pepsodent dan Domestos di Lotte Mart, Unilever juga akan menyumbang Rp 1.000
Seluruh donasi yang terkumpul akan digunakan untuk melakukan edukasi dan membangun penyediaan fasiiltas sanitasi di Sumba, NTT. Unilever juga menggandeng sosok inspirasional di Indonesia yang peduli akan isu sanitasi dan kesejahteraan anak yaitu Mona Ratuliu dan Nugie.
Yuk, sama-sama dukung Project Sunlight demi mewujudkan masa depan sehat dan agar anak-anak Indonesia terbebas dari penyakit sehingga bisa meraih mimpi dan menciptakan hari esok yang lebih cerah.
Dukung Project Sunlight demi Masa Depan Lebih Cerah
Demi mewujudkan masa depan sehat dan agar anak-anak Indonesia terbebas dari penyakit sehingga bisa meraih mimpi
Advertisement