Liputan6.com, Jakarta Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau cuci darah seringkali diperlukan oleh pasien gagal ginjal yang sudah berada pada tahap akhir, dan telah melakukan pengobatan atau mengalami keterlambatan diagnosa.
Meski dialisis dapat memperpanjang hidup pasien, namun akan memengaruhi kualitas hidupnya. Selain itu, pasien yang telah berada pada tahap dialisis, berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular, bahkan kematian.
Menurut Spesialis Ginjal dari Gleneagles Hospital, Singapura, Dr. Roger Tan, salah satu cara agar kelangsungan hidup pasien gagal ginjal mengalami peningkatan adalah dengan melakukan transplantasi ginjal.
"Sejauh ini, transplantasi ginjal adalah pilihan pengobatan terbaik untuk pasien stadium akhir gagal ginjal, karena dapat meningkatkan kualitas hidup mereka setelah transplantasi," kata dia ditulis Health-Liputan6.com pada Jumat (5/12/2014)
Lebih lanjut dia menjelaskan kalau transplantasi ginjal menawarkan hasil kelangsungan hidup terbaik sebesar 90 persen atau lebih terhadap pasien yang telah menjani prosedur pasca transplantasi dengan baik.
"Namun, hanya sebagian kecil pasien gagal ginjal menjalani transplantasi, karena sejumlah alasan seperti kurangnya donor, ketidakcocokan golongan darah, kurangnya pengalaman dan keyakinan budaya dari suatu negara tertentu," kata dia menambahkan.
Di Singapura, lanjut dia, untuk meminimalisir rendahnya kejadian transplantasi tersebut, berbagai langkah telah diambil untuk mendorong transplantasi ginjal.
Pengobatan Terbaik bagi Pasien Gagal Ginjal
Salah satu cara agar kelangsungan hidup pasien gagal ginjal mengalami peningkatan adalah dengan melakukan transplantasi ginjal.
Advertisement