Sukses

Tak Dianjurkan Beri ASI Pakai Dot

Pemberian ASI lewat dot memang memudahkan bagi bayi dan pengasuh saat ditinggal ibu bekerja. Namun hal ini tidak dianjurkan

Liputan6.com, Jakarta Pemberian ASI lewat dot memang memudahkan bagi bayi dan pengasuh saat ditinggal ibu bekerja. Namun hal ini tidak dianjurkan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) karena menyebabkan anak bingung puting dan produksi ASI sang ibu berkurang.
 
"Saat memberikan ASI lebih baik lewat pipet, sendok, gelas kecil maupun alat khusus bernama spuit, yang terpenting jangan memberikan ASI lewat dot," terang Ketua AIMI, Mia Sutanto saat ditemui usai pembukaan Indonesia Maternity, Baby and Kids Expo di JCC pada Jumat (5/12/2014).
 
Diungkapkan Mia bahwa pemberian ASI lewat dot akan membuat bayi sangat mudah dalam mendapatkan ASI tanpa perlu ia berusaha. Padahal saat menyusu langsung pada sang ibu, ia harus bekera keras menggerakkan mulut untuk bisa menghisap ASI.
 
Hal inilah yang membuat bayi bingung puting. "Bayi tak mau lagi minum ASI dari puting lebih memilih dari dot," ungkap Mia.
 
Tak berhenti disitu saja, ketika bayi merasa lebih mudah mendapatkan ASI lewat dot ia jadi enggan dalam meminum ASI langsung dari sang ibu. Hal ini mengakibatkan produksi ASI ibu berkurang. 
 
"Produksi ASI kan dipengaruhi oleh permintaan sang bayi, ketika bayi menghisap ASI sedikit yang esok lagi ASI yang dihasilkan pun akan menyesuaikan kebutuhan bayi," terang Mia.