Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan menyusui memiliki banyak sekali manfaat seperti meningkatkan kecerdasan pada anak dan remaja hingga rendahnya risiko penyakit kronis yang dialami saat dewasa. Dalam sebuah penelitian pada 2004, bayi yang diberikan susu formula bisa meningkatkan risiko infeksi saluran napas dan leukimia.
Seperti dicatat dalam makalah riset dan advokasi yang diprakarsai International baby Food Acion Network (IBFAN)- Asia sebagai bagian dari World Breasfeeding Costing Initiative bahwa menyusui selain memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi juga ternyata bisa menghemat anggaran kesehatan untuk negara.
"Bayi yang minum susu formula memiliki risiko infeksi saluran napas bawah berat dan leukimia. Lebih dari 800.000 kematian bayi disebabkan oleh infeksi pada anak seperti pneumonia, diare dan sebagainya. Hal ini dihubungkan dengan pemberian susu formula parsial dan ekslusif," tulis laporan tersebut.
Sedihnya, walaupun risiko ini telah diketahui, namun peningkatan penggunaan susu formula terus meningkat. "Penjualan makanan bayi global diperkirakan meningkat sebanyak 37 persen (US $ 11,5 milyar) menjadi US $ 42,7 milyar dari 2008 hingga 2013.
WHO melaporkan, peningkatan angka kejadian diabetes, obesitas, kanker, leukimia, hipertensi dan penyakit tidak menular lainnya terjadi pada bayi yang tidak disusui secara optimal.
Bayi yang Diberi Susu Formula Berisiko Alami Leukimia
penelitian pada 2004, bayi yang diberikan susu formula bisa meningkatkan risiko infeksi saluran napas dan leukimia.
Advertisement