Liputan6.com, Jakarta Disfungsi ereksi (DE) merupakan salah satu gangguan urologi yang kerap terjadi pada pria dan paling ditakuti oleh pria berusia dewasa. Namun, masalah pada organ intim pria bukan DE saja, melainkan masih banyak kondisi lain yang patut untuk diwaspadai.
Di bawah ini, terdapat sejumlah gangguan urologi seperti disampaikan oleh sejumlah dokter dari RSU Bunda Jakarta dalam diskusi `Gangguan Urologi, Jangan Malu Periksa ke Dokter` di RSU Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014);
Batu
1. Batu
Batu dapat terbentuk disebabkan kurangnya volume urine atau penumpukan sejumlah zat dalam saluran kemih.
"Kekurangan cairan dapat mempercepat pembentukan batu di saluran kemih," kata Dr. Sigit Solihin, SpU menjelaskan.
Pria, lanjut Sigit, memiliki risiko lebih besar mengalami penyakit batu saluran kemih. Lebih lanjut, gejala yang timbul umumnya berupa nyeri saat berkemih, keluar darah saat berkemih, rasa tidak nyaman di daerah perut atau nyeri pinggang.
"Bahkan, pada sejumlah kasus tertentu dapat menimbulkan mual dan muntah," kata dia.
Penanganan untuk batu saluran kemih, antara lain terapi konvensional dengan obat-obatan, laser atau ESWL dan pembedahan.
Advertisement
Pembesaran prostat
2. Pembesaran dan kanker prostat
Benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak juga merupakan kasus yang sering dijumpai pada pria. Kondisi ini adalah pembesaran prostat non-kanker yang setidaknya menimpa 50 persen pria di Amerika, yang berusia di atas 50 tahun.
"BPH sering dikaitkan dengan gejala berupa gangguan berkemih seperti sering kencing, kencing tidak tuntas dan nyeri saat kencing," kata Dr. Rachmat Budi Santoso, SpU.
Gangguan lain yang menyerang prostat adalah kanker. Pada pria, kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dijumpai.
"Tidak ada gejala awal kanker prostat, sehingga kebanyakan diketahui sudah dalam stadium lanjut. Tindakan pengobatan untuk kanker prostat adalah pembedahan, kemoterapi, terapi hormonan dengan radiasi," kata dia menerangkan.
Infertilitas pria
3. Infertilitas pria
Menurut Dr. Ponco Birowo, SpU(K), PhD, pasangan dikatakan tidak subur bila dalam jangka 1 tahun secara rutin berhubungan seksual tanpa kontrasepsi, tidak juga memiliki seorang anak.
"Separuh kasus infertilitas berasal dari faktor pria, misalnya jumlah sperma tidak memadai, penyumbatan saluran sperma, gangguan hormonal atau gangguan pada testikel," kata Ponco menerangkan.
Advertisement