Liputan6.com, London- Ilmuwan dari University of Geneva memutuskan untuk menghentikan uji coba vaksin Ebola pada Kamis (11/12/2014) waktu setempat. Hal ini disebabkan karena empat relawan melaporkan rasa sakit pada sendi tangan dan kaki.
Rumah sakit yang bekerjsama dalam uji coba vaksin ini menyatakan bahwa langkah ini merupakan tindakan pencegahan dari hal-hal yang tidak diinginkan setelah relawan diinjeksi 10-15 hari sebelumnya.
Sebelum empat relawan ini mengalami nyeri sendi, pada tanggal 2 Desember relawan yang telah melakukan vaksinasi sebelumnya juga mengalami efek samping serius. Para peneliti Genewa melaporkan bahwa beberapa relawan menderita demam ringan.
Uji coba vaksin ini merupakan salah satu cara untuk menghasilkan vaksin yang mampu memerangi virus mematikan ini. Hingga kini, virus Ebola telah menyebabkan kematian lebih dari 6 ribu orang di Afrika Barat.
Advertisement
"Semua relawan baik-baik saja dan sedang dipantau secara teratur oleh tim medis," terang rumah sakit dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari laman Daily Mail pada Jumat (12/12/2014).
Tim peneliti dari Genewa ini pun tetap saling berhubungan dengan tim peneliti lain dengan misi yang sama untuk mencari vaksin Ebola. Seperti dari AS, Jerman, dan Kanada.
Ahli vaksin WHO Marie-Paule Kieny, mengatakan penundaan itu akan memberikan waktu untuk melihat seberapa luas masalah yang sedang dihadapi. Namun ia yakin bahwa sesudah penghentian sementara ini akan tetap dilanjutkan. "Ini bukan kemunduran," ungkapnya.
Â