Liputan6.com, Jakarta Aborsi kerap kali identik dengan hal yang `nakal` atau sesuatu yang buruk. Sebab, aborsi merupakan hal yang sangat sensitif. Bahkan, beberapa hukum di negara maupun agama menganggap aborsi sebagai suatu tindak kejahatan.
"Saya harap data ini bisa mengklarifikasi bahwa tindakan aborsi adalah tindakan yang aman," terang penulis studi dan asisten profesor di Department of Obstetrics, Gynecology & Reproductive Sciences di UCSF, Ushma Upadhyay, Ph.D seperti NY Daily News dilansir Sabtu (13/12/2014).
Baca Juga
Meskipun banyak yang menentang hal tersebut, ternyata terdapat berbagai alasan wanita terpaksa harus melalui prosedur menyakitkan tersebut. Berikut ulasan beberapa alasan mengapa wanita melakukan aborsi seperti yang dilansir dari Boldky, Sabtu (13/12/2014):
Advertisement
Kehamilan Remaja
1. Kehamilan Remaja
Ya, inilah yang menyebabkan mengapa timbulnya anggapan bahwa aborsi adalah sesuatu yang buruk. Hubungan intim yang dilakukan oleh anak usia remaja dan menyebabkan kehamilan semakin marak terjadi. Secara linier, aborsi pun juga semakin banyak terjadi.
Advertisement
Menyelamatkan Sang Ibu
2. Menyelamatkan Sang Ibu
Tentunya menimang buah hati menjadi impian para calon ibu. Namun, apabila kondisi kesehatan sang ibu tak memungkinkan untuk melanjutkan kehamilan maka terpaksa sang janin harus digugurkan.
Tekanan Keuangan
3. Tekanan Keuangan
Beberapa pasangan tak mampu memenuhi kebutuhan anak. Terutama jika kehamilan ini merupakan kehamilan yang tidak direncakan. Alasan ini muncul di beberapa negara, khususnya negara dunia ketiga. Jika tidak ada calon orang tua yang akan menampung sang anak maka pilihan yang dilakukan adalah menggunakan.
Advertisement
Pemerkosaan
4. Pemerkosaan
Salah satu peristiwa yang paling ditakuti oleh wanita tentunya adalah pemerkosaan. Terutama, jika terjadi kehamilan akibat hal tersebut. Cara satu-satunya untuk keluar dari melahirkan anak yang tidak diinginkan, terkadang wanita melakukan aborsi.