Liputan6.com, Jakarta Meski sepele, tapi dengan cuci tangan yang benar sebenarnya kita bisa mencegah berbagai macam penyakit seperti flu.
Sayangnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Environmental Health menemukan bahwa hanya 5 persen peserta yang mencuci tangan setelah buang air dan 23 persen lainnya tidak menggunakan sabun dan 10 persen lainnya malha tidak cuci tangan sama sekali.
Baca Juga
Cari tahu kesalahan-kesalahan saat mencuci tangan, seperti dikutip Health, Selasa (16/12/2014):
Advertisement
Melewatkan cuci tangan
1. Melewatkan cuci tangan setelah keluar dari toilet
Perlu diketahui, ratusan bakteri paling banyak ditemukan di toilet. Jadi walaupun Anda menganggap kalau tangan Anda bersih, pernah berpikir kalau pintu, toilet flusher, dan permukaan lainnya penuh bakteri?
"Kulit membentuk penghalang yang baik untuk mencegah bakteri. Tapi permukaan mukosa, seperti mata , mulut, dan alat kelamin, lebih berpori sehingga kuman bisa terjebak disana," kata " ahli penyakit menular di Florida International University, Miami,Prof. Aileen Marty, MD.
Masalahnya, lanjut Marty, seorang ahli mikrobiologi di University of Arizona, Charles Gerba, PhD rata-rata orang menyentuh wajahnya 16 kali dalam satu jam, kata Charles Gerba, PhD. "Jadi masih mau melewatkan cuci tangan setelah buang air di toilet?."
Advertisement
Tak menggunakan sabun
2. Tidak menggunakan sabun
Sabun bukan hanya sekedar bahan kimia yang berbau harum tapi lebih dari itu, sabun dibuat dari lemak yang dapat mencegah masuknya bakteri dan virus.
Seorang profesor epidemiologi di Columbia University Mailman School of Public Health, New York City, Elaine Larson, PhD, mengatakan formula berbasis alkohol dapat membunuh kuman lebih cepat daripada sabun biasa dan air. Tapi jangan buang waktu pada produk antibakteri dengan bahan triclosan karena tidak ada bukti bahwa sabun ini bekerja lebih baik daripada sabun biasa atau berbasis alkohol.
Satu hal yang perlu diingat, kata Marty, sabun cair cenderung lebih efektif daripada sabun batangan karena kurang terkontaminasi. Namun bila keadaan darurat, pembersih tangan yang dibuat dengan setidaknya 60 persen alkohol juga dapat membantu meskipun kurang efektif di tangan karena agak lengket.
Tak menggosok cukup lama
3. Tidak menggosok cukup lama
Mencuci tangan yang benar bukan sedetik dua detik. Menurut Marty, cuci tangan yang efektif menggunakan sabuh, perlu waktu setidaknya 20 sampai 30 detik. Itupun Anda harus menggosok kedua telapak tangan, punggung tangan dan sela-sela jari-jari Anda.
4. Sering menggunakan pengering tangan
"Tangan basah menyebarkan bakteri lebih mudah daripada tangan kering. Plus, penelitian terbaru menunjukkan bahwa handuk atau tisu lebih efektif membersihkan tangan.
5. Menyentuh kotoran lagi setelah cuci tangan
Ingat, 10 persen kuman berada di kamar mandi, yang berarti kuman ada di mana-mana. Jadi perhatikan penggunaan handuk atau tisu untuk mematikan air dan menutup pintu.
Advertisement