Liputan6.com, London - Vaginismus merupakan kondisi paling umum yang berkaitan dengan kesehatan vagina namun jarang sekali dibahas. Bahkan, jutaan wanita di seluruh dunia yang menderita kondisi ini, terlalu malu untuk mencari bantuan, dan pasrah begitu saja.
Salah seorang dokter dari Harley Street Fertility Clinic, Dr Geetha Venkat, mengatakan, tidak seharusnya seorang wanita yang mengalami vaginismus pasrah begitu saja, dan malu untuk melakukan konsultasi ke dokter.
Memang, vaginismus adalah masalah pribadi, yang berdampak pada kepercayaan diri dari individu yang mengalaminya. Namun, jangan pernah malu untuk berobat, agar masalah yang dihadapi cepat diatasi.
"Vaginismus bukanlah penyakit langka, dan dapat diobati bila mendapatkan perawatan dan dukungan yang tepat," kata Geetha seperti dikutip Daily Mail, Jumat (19/12/2014)
Vaginismus menyebabkan otot-otot vagina mengencang, yang tak jarang membuat penis akan kejepit ketika sedang berhubungan seksual. Vaginismus akan memengaruhi kemampuan wanita untuk terlibat dalam segala bentuk penetrasi vagina, termasuk berhubungan seksual.
"Mencari pengobatan merupakan langkah yang sangat penting, jika mereka ingin memulai berkeluarga. Misalnya saja seperti pemeriksaan ginekologi," kata dia menekankan.
Lebih lanjut Geetha menjelaskan bahwa penyebab vaginismus adalah kombinasi dari pemicu fisik atau non fisik yang menyebabkan tubuh untuk mengantisipasi rasa sakit. "Oleh karena itu, tubuh secara otomatis akan mengencangkan otot vagina, dan menguat untuk melindungi diri dari bahaya," kata dia menekankan.
Bila tak diobati, jelas Geetha, berhubungan seksual pun akan menjadi aktivitas yang tidak nyaman dan menyakitkan. Dengan begitu, lama kelamaan vagina pun akan menjadi kaku.
Saat Vagina Kaku dan Sakit, Banyak Wanita Enggan ke Dokter
Vaginismus atau penyempitan vagina kerap diderita oleh jutaan wanita di dunia. Oleh karena itu, jangan malu untuk berkonsultasi ke dokter
Advertisement