Liputan6.com, Jakarta Radang usus buntu terjadi ketika usus buntu, yaitu kantong berbentuk seperti cacing yang melekat pada usus besar, membengkak. Hal ini sangat berbahaya untuk tubuh. Maka dari itu, penanggulangan dokter biasanya adalah dengan pembedahan untuk mengangkat usus buntu tersebut.
Salah satu hal yang penting untuk diketahui tentang usus buntu ini adalah gejala-gejala yang timbul. Dengan mengetahui gejala usus buntu lebih cepat, maka akan lebih cepat pula mengatasinya.
Baca Juga
Apa saja gejalanya? Berikut 8 gejala usus buntu seperti yang dikutip dari Health, Minggu (21/12/2014).
Advertisement
1-4
1. Nyeri pada kanan bawah perut
Tanda pertama terkena usus buntu adalah rasa tidak nyaman di dekat pusar, lalu kemudian pindah ke perut bagian bawah. Beberapa orang mungkin mengalami sakit di berbagai wilayah perut.
2. Nyeri pada perut yang intensif
Nyeri sebagaimana yang dijelaskan pada poin pertama semakin sering dan semakin sakit. Bahkan seseorang dapat terbangun dari tidur malamnya karena terlalu sakit.
3. Demam ringan dan menggigil
Mirip seperti orang sakit perut biasa. Usus buntu juga menyebabkan seseorang terkena demam ringan dan menggigil.
4. Muntah, mual atau kehilangan nafsu makan
Gejala lainnya adalah nafsu makan rendah dengan beberapa kali mual ringan hingga muntah. Gejala ini akan terus memburuk dan ditambah dengan perut yang semakin sakit. Jika begitu, maka kemungkinan besar memang penyakit usus buntu menyerang.
Advertisement
5-8
5. Sembelit dan diare
Seperti gejala lainnya, sembelit dan diare mungkin awalnya tidak parah dan terjadi setelah mengalami sakit perut.
6. Gas dan kembung
Kembung dan terlalu banyak gas memang dapat terjadi pada siapapun. Tetapi, mereka yang diindikasikan terkena usus buntu perutnya akan tetap penuh dengan gas/kembung dalam beberapa hari. Susah buang gas dan nyeri adalah gejala bawaan.
7. Perut sakit saat ditekan
Jika anda menekan perut bagian kanan bawah dan mengalami rasa sakit ketika melepaskan tekanannya, maka itu adalah gejala usus buntu. Coba dengan pelan dan jangan dilakukan terus menerus karena akan berbahaya.
8. Jika tidak ada gejala sama sekali?
Beberapa cerita menemukan bahwa usus buntu beberapa pasien pecah dan sembuh tanpa pengobatan. Hal itu sama sekali tidak benar. Jika usus buntu pecah, tidak mungkin tidak terasa sama sekali.