Sukses

Peneliti Sebut Pria Obesitas Tak Bahagia Selama Pernikahannya

Ternyata, pria obesitas merasa tertekan selama menjalin hubungan pernikahan bersama pasangannya

Liputan6.com, Jakarta Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Jeffrey Sobal, Barbara S. Rauschenback, dan Edward Frongillo pada 1995 dan telah diterbitkan ke dalam `Obesity Research` diketahui bahwa suami obesitas cenderung kurang bahagia selama pernikahan.

Kondisi ini pun tak jauh berbeda dari hasil penelitian yang dilakukan pada 2000-an, yang mana diketahui pria dengan berat badan berlebih atau obesitas kerap melaporkan masalah pernikahannya dan mengatakan selalu tertekan, bila dibandingkan dengan pria yang memiliki berat badan normal.

Sedangkan wanita obesitas, kondisi yang terjadi adalah sebaliknya. Meski mereka obesitas, tapi mereka merasa bahagia dalam pernikahannya jika dibandingkan dengan wanita langsing atau memiliki berat badan normal.

Melansir Live Strong, Rabu (24/12/2014), Sobal yang merupakan seorang Nutritional Sociologist dari Cornell University dan wakil dari penelitian ini, menyebut bahwa wanita obesitas merasa bahagia dalam hubungan pernikahan karena mereka telah mengubur pandangan buruk masyarakat terhadap obesitas.

"Mereka mungkin menghargai pernikahannya secara lebih, karena mereka percaya bahwa pilihan untuk pasangan mereka sangat terbatas," kata Sobal.

Namun sayangnya, hal tersebut tidak terjadi pada pria, karena mereka masih dihantui dengan momok dari obesitas yang datang dari masyarakat. Mereka akan lebih tertetkan, setelah pasangannya cerewet dan memintanya untuk menurunkan berat badan.