Sukses

Alergi Parah, Kakak Beradik Hanya Bisa Konsumsi 7 Makanan

Dua kakak beradik ini tidak bisa mengonsumsi aneka makanan, hanya bisa tujuh jenis makanan saja.

Liputan6.com, London- Jika anak-anak lain bisa menikmati aneka makanan dengan nikmat, dua kakak beradik dari Colchester, Essex, Inggris ini hanya bisa mengonsumsi tujuh jenis makanan. Christopher (5) dan Alexander alergi terhadap banyak makanan, mengonsumsi makanan pemicu alergi bisa membuat mereka gatal, pembengkakan pada lidah yang membuat sulit bernapas.

Kondisi tersebut yang membuat Chris dan Alex harus dijauhkan dari aneka makanan seperti susu, keju, yoghurt, telur, gandum, kedelai, apel, anggur dan tomat.

Hari-hari kedua kakak beradik ini diisi dengan mengonsumsi, kentang, ubi manis, pisang, serta kue dan biskuit yang terbuat dari tepung jagung. Beruntungnya mereka masih bisa sesekali makan daging kalkun dan ayam.

Mereka bisa makan kentang goreng yang dibeli di salah satu gerai makanan cepat saji dekat rumah yang digoreng tidak bersamaan dengan ayam goreng tepung.

Selain makanan, tubuh mereka memberikan reaksi ketika berdekatan dengan histamin, sorbitol, manitol, debu, jamur, hewan peliharaan, dan serbuk sari.

Gara-gara alergi dengan banyak hal, tak heran jika hari-hari kedua bocah ini sering mengunjungi dokter dan tes aneka alergi. Bahkan Christopher pernah dirawat di rumah sakit beberapa saat lalu karena ia memegang troli yang terkena tetesan susu beberapa menit sebelumnya. Bahkan, terciprat keju juga bisa membuat Chris sangat menderita.

"Keluarga kami tidak memiliki alergi makanan sehingga hal ini sangat mengejutkan," terang sang ibu, Merret, kepada Daily Mail seperti dilansir Sabtu (3/1/2015).

Christopher sendiri baru diketahui memiliki alegi saat bayi, usai mengonsumsi ASI ia diberikan susu sapi. Ia muntah dan diare sesudahnya.

Menurut Clinical Director of Allergy UK, Maureen Jenkins, memang ada anak-anak yang memiliki banyak alergi dan intoleransi. "Biasanya alergi tungau debu memang diikuti alergi terhadap beberapa makanan," ungkapnya.

Ia pun mengingatkan kepada para orangtua yang memiliki anak alergi makanan, sebaiknya mengunjungi dokter anak spesialis alergi. "Jangan mendiagonosa sendiri, anak-anak butuh saran dari dokter anak spesialis alergi," tambah Jenkins.