Liputan6.com, Jakarta Sebuah pohon tua dan berlubang di kawasan Meliandou, Guinea dipercaya merupakan sumber penularan Ebola yang menyebabkan ribuan orang meninggal.
Seperti diberitakan Dailymail, Minggu (4/1/2015) perkiraan ini disampaikan oleh para peneliti dari Robert Koch-Institut di Berlin. Mereka melakukan penelusuran ke Guinea setelah mengetahui kalau Ebola menyebar setelah kematian seorang balita.
"Diperkirakan awal mula virus berasal dari seorang anak berusia dua tahun, Emile Ouamouno. Sehari sebelum meninggal, balita ini, diakui ayahnya sempat bermain di dekat pohon yang banyak kelelawar. Butuh waktu empat hari untuk mendeteksi penyakit yang dialaminya karena ia terus muntah dan warna kotorannya hitam," kata peneliti.
Tak lama setelah Emile meninggal, Kakaknya Philomene jatuh sakit pada Natal tahun lalu, dan meninggal sebelum Tahun Baru. Penyakit ini kemudian terus menyebab ke masyarakat.
Menurut peneliti Dr Fabian Leendertz, kelelawar buah memang diduga merupakan pembawa virus Ebola dan telah dikaitkan masih belum yakin binatang yang beraktivitas di malam hari ini adalah sumber infeksi. Hal ini karena transmisi ebola sejauh ini hanya mempengaruhi orang dewasa, bukan anak dua tahun.
"Epidemi Ebola ditransmisikan melalui kontak dengan satwa liar besar atau melalui kontak langsung dengan kelelawar. Kami akan terus memantau populasi mamalia besar dekat dengan desa Meliandou di Guinea ini," kata Fabian dalam jurnal Molecular Medicine EMBO.