Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Stroke menuliskan bagaimana Anda harus bisa berdiri dengan satu kaki selama 20 detik atau lebih bisa membantu Anda mengukur kesehatan otak. Benarkah?
Para peneliti di Center for Genomic Medicine di Kyoto University di Jepang mengajukan pertanyaan ini kepada 1.400 orang (rata-rata usia 67) untuk berdiri dengan satu kaki dengan mata terbuka hingga 60 detik. Semua orang mencoba ini rata-rata dua kali. Cara ini kemudian dianalisis menggunakan MRI.
Hasilnya, seperti diberitakan Womenshealth, Senin (5/1/2015), peneliti menemukan bahwa orang-orang yang berjuang untuk menyeimbangkan diri selama 20 detik memiliki penyakit pembuluh darah kecil otak (SVD), meskipun mereka tidak menunjukkan gejala klasik.
"SVD berhubungan dengan stroke, demensia dan bahkan Parkinson. Sulitnya menjaga keseimbangan ini terjadi karena 15 persen lesi (luka) otak mikro terganggu dan 16 persennya disebabkan oleh penyumbatan arteri otak. Selain itu, orang-orang dengan keseimbangan yang buruk cenderung memiliki skor kinerja terendah," ujar peneliti.
Bagaimana berdiri dengan satu kaki dapat berhubungan dengan kesehatan otak? Ketua Bidang Neurologi di Loyola Medicine di Maywood, IL, Jose Biller, MD mengatakan keseimbangan dicapai karena adanya sinkronisasi antara 3 sensorik utama di otak. Jadi hilangnya koordinasi motorik akan membuat ketidakmampuan dalam menyeimbangkan tubuh dalam waktu yang lama.
Biller menambahkan, jika Anda tidak dapat menuntaskan 20 detik kemudian, Anda mungkin berisiko mengalmi peningkatan penyakit otak dan penurunan kognitif. Segera konsultasikan dengan dokter Anda.