Liputan6.com, Jakarta Ukuran penis sering menjadi perhatian pria ketika bercinta. Ukuran yang tak terlalu besar dan tak terlalu kecil mungkin itu yang diperlukan. Tapi, ini bukan dunia yang sempurna dan ukuran bisa menjadi masalah.
Penis dan vagina pasangan tak selalu cocok. Dokter Kandungan Lauren Streicher, M.D., penulis Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever mencari tahu apakah penis bisa kebesaran di vagina dan apa yang harus dilakukan wanita bila menemukan kelamin pria yang besar. Dan ternyata kabar baik untuk semua pasangan. Sebagian besar vagina cocok untuk semua bentuk dan ukuran penis.
"Dengan gairah dan pelumasan yang tepat, sebagian vagina bisa meluas agar sesuai dengan ukuran penis berapa pun itu," kata Streicher seperti dilansir WomensHealthMag, Rabu (7/1/2015).
Selain itu, jarang ditemukan perempuan usia 20an dan 30an tahun memiliki masalah ketika bertemu dengan pasangan berkelamin besar. "Ini menjadi lebih umum saat usia bertambah karena kemungkinan mengalami masalah medis atau hormonal yang meningkat," ujarnya.
Terkadang, kelamin pria tampak terlalu besar untuk wanita dan apabila ini terjadi yang terpenting pasangan mencari tahu mengapa itu terjadi karena bisa diselesaikan.
Dua Alasan
Dua Alasan Terlihat Besar
Ada dua alasan besar bagian pria ini terlihat terlalu besar. Pertama, Anda mungkin belum cukup terangsang. "Jika seorang wanita tidak terangsang, itu sangat mungkin penis tidak masuk," kata Streicher.
Kedua, itu bisa melukai atau berdarah atau menyebabkan robek. Untuk memperbaikinya, pastikan wanita cukup dilumasi sebelum pria melakukan penetrasi. Mintalah pria melakukan foreplay dengan serius sebelum melakukan tindakan utama, atau gunakan pelumas untuk membantu.
Kemungkinan lain yang terjadi adalah obat tertentu bisa membuat vagina sedikit dehidrasi dan mungkin perempuan tak menyadarinya. "Banyak pil KB dosis rendah menyebabkan vagina kering, serta antihistamin dan pengobatan kanker, seperti radiasi," kata Streicher.
Apabila wanita selalu merasa kering, bahkan setelah pria melakukan foreplay, coba periksa ke dokter atau ahli kandungan untuk melihat apakah salah satu obat bisa memengaruhi kehidupan seksual.
Yang jelas, situasi ini bisa dipecahkan. "Saya belum pernah melihat seorang pasien belum berhasil melakukan hubungan intim setelah mengambil langkah tepat untuk memperbaiki masalah," ujarnya.
Advertisement