Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi yang dilakukan selama kurang lebih 20 tahun pada hampir 70.000 wanita menunjukkan bahwa gaya hidup sangat mempengaruhi risiko serangan jantung di usia muda.
Penulis utama studi, Profesor epidemiologi dan biostatistik di Indiana University, Andrea Chomistek mengatakan, sebenarnya tren kematian secara keseluruhan akibat penyakit jantung telah menurun selama beberapa dekade terakhir, namun tren di kalangan anak muda justru meningkat.
Baca Juga
"Peningkatan sakit jantung justru malah meningkat pada perempuan sekitar 1-2 persen. Sayangnya, tidak ada banyak penelitian di luar sana yang meneliti kesehatan jantung pada wanita muda," kata Chomistek, seperti dimuat Foxnews, Rabu (7/1/2015).
Advertisement
Dalam penelitiannya, Chomistek dan penulis penelitian lainnya dari Indiana University, Harvard School of Public Health, Brigham dan Women Hospital menganalisis 69.247 wanita dengan usia rata-rata sekitar 37. Peneliti memantau kasus serangan jantung dan faktor risiko penyakit kardiovaskuler seperti diabetes tipe 2, dan tingginya tingkat tekanan darah dan kolesterol.
Mereka membandingkan risiko penyakit dan enam gaya hidup sehat seperti:
- Apakah mereka merokok
- Apakah mereka menjaga indeks massa tubuh normal (BMI)
- Apakah mereka berolahraga setidaknya dua setengah jam dalam seminggu
- Apakah mereka menonton TV tujuh jam atau kurang dalam seminggu
- Apakah mereka mengonsumsi minuman beralkohol dalam sehari
- Apakah mereka menjaga pola makan yang sehat.
Selama penelitian, 456 wanita yang diteliti ternyata mengalami serangan jantung, dan hampir 32.000 wanita didiagnosis dengan satu faktor risiko penyakit jantung. Yang mengejutkan, rata-rata wanita yang didiagnosis dengan penyakit jantung ini memiliki usia sekitar 50 tahun, dan mereka yang mengembangkan faktor risiko penyakit jantung sekitar berada di usia 47 tahun.
"Wanita yang mengikuti semua enam kebiasaan sehat, 92 persen lebih rendah terkena serangan jantung dan 66 persen lebih rendah untuk mengembangkan faktor risiko penyakit jantung. Data ini menunjukkan bahwa tiga perempat dari serangan jantung atau hampir setengah penyebab penyakit jantung sebenarnya bisa dicegah jika mereka melakukan gaya hidup sehat," jelas Chomistek.
"Saya pikir banyak orang berpikir kalau saya minum obat hipertensi atau kolesterol, maka saya tidak perlu olahraga dan makan yang sehat. Padahal tanpa gaya hidup yang sehat, seseorang mungkin tidak akan bisa menikmati hari tua," ujarnya.