Sukses

Keputihan Saat Hamil, Normal atau Tidak?

Keputihan saat hamil justru meningkat dibandingkan saat tidak hamil.

Liputan6.com, Jakarta - Dipengaruhi oleh siklus menstruasi bulanan, keputihan saat hamil justru meningkat dibandingkan saat tidak hamil. Menurut The American College of Obstetrics and Gynecology, penyebab keputihan adalah bakteri, makanan, atau fungsi hormonal seperti yang dilansir dari MommyEdition, Rabu (7/1/2015).

Selain penyebab tadi, saat masa kehamilan, bagian serviks (leher rahim) dan dinding vagina menjadi lebih lembut dan memunculkan semacam lendir. Cairan lendir atau keputihan ini sebenarnya berguna membantu mencegah terjadinya infeksi dari vagina menuju ke rahim.

Cairan lendir tersebut perlahan akan semakin bertambah dan seolah-olah keluar bersama dengan urine. Bahkan, pada minggu-minggu akhir masa kehamilan, keputihan tersebut membentuk lendir bercampur darah seperti yang dilansir dari NhsUK, Rabu (7/1/2015).

Hal ini sebenarnya merupakan hal yang normal terjadi, apabila kadar keputihan yang dikeluarkan dalam jumlah yang normal pula. Jika kadar keputihan cukup mengkhawatirkan, terutama sudah menimbulkan rasa gatal sebagai pemicu iritasi, segera konsultasikan dengan dokter kandungan.

Meksipun hal yang normal, tetap saja keputihan ini sungguh mengganggu, terutama yang menimbulkan bau tak sedap. ACOG (American Congress of Obstetri dan Ginekologi) melaporkan bahwa sekitar 9 dari setiap 10 wanita mengalami bau tak sedap akibat keputihan saat hamil tersebut. Penyebab timbulnya bau antara lain infeksi jamur atau bakteri pada vagina.

Video Terkini