Liputan6.com, New York- Banyak fase kehidupan yang menimbulkan pengalaman traumatis seperti ditinggal orangtua, kecelakaan, perceraian, pelecehan seksual. Pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda antara yang satu orang dengan yang lainnya.
Jika mengalami stres berat pasca trauma, orang tersebut kemungkinan mengalami Post Traumatic Stress Disorder, atau PTSD. Kabar tidak menyenangkannya, bagi perempuan yang mengalami PTSD berisiko meningkatkan diabetes tipe 2 menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Psychiatry.
Baca Juga
"Saat stres seseorang jadi lebih mudah sakit, tapi perempuan dengan PTSD yang memiliki stres berat merespon lebih," terang penulis penelitian yang profesor epidimiologi di Columbia University’s Mailman School of Public Health, Karestan Koenen.
Hasilnya, penelitian yang dilakukan selama 22 tahun terhadap 47.939 perempuan ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki stres berat dua kali risikonya terkena diabetes tipe 2 seperti dikutip laman Time, Kamis (8/1/2015).
Advertisement
Penelitian ini pun mengaitkan antara minum antidepresan dengan indeks massa tubuh. Hasilnya, lebih dari setengah mengalami peningkatan berat badan yang berpotensi meningkatkan diabetes tipe 2.
Koenen pun menungkapkan bahwa stres yang ekstrim memang dapat membuat perubahan pada tubuh. Diantaranya, sistem kekebalan tubuh, peradangan dan hormon yang berkontribusi terhadap diabetes tipe 2.