Liputan6.com, Jakarta Seorang pria yang menderita penyakit total locked-in syndrome, yaitu penyakit yang membuat si penderita tidak bisa mengontrol seluruh tubuhnya kecuali mata, secara ajaib sembuh dan perlahan kembali seperti orang pada umumnya.
Martin Pistorius awalnya adalah anak yang sehat, sampai suatu ketika sebuah penyakit misterius membuatnya lumpuh. Locked-in syndrom terus dideritanya selama 12 tahun lebih.
Baca Juga
Awalnya, kemampuan untuk menggerakan anggota tubuh hilang, lalu setelah itu kemampuan untuk berbicara juga menghilang. Akhirnya, Martin juga perlahan kehilangan kesadaran mentalnya.
Advertisement
Pihak rumah sakit yang sempat menangani Martin bahkan mengatakan kepada orangtuanya untuk membawa Martin pulang dan membuatnya nyaman sampai ia meninggal dunia.
Tapi, Martin tidak meninggal. "Martin terus hidup," kata ibunya seperti yang dikutip dari Huffingtonpost pada Kamis (15/1/2015).
Selama 12 tahun, ayah Martin selalu membawanya ke pusat perawatan khusus sebelum berangkat ke kantor. Saat pulang, Martin dimandikan, diberi makan, lalu menidurkannya.Â
Bagaimana cerita Martin sehingga ia dapat sembuh dan perlahan menemukan kembali kemampuan mental dan fisiknya?
Bagaimana Martin sembuh?
"Saya harap kamu segera meninggal," bisik Joan, Ibu Martin, kepada anak yang dicintainya itu. Ucapan ini dikatakannya karena tidak tahan melihat kondisi menyedihkan anaknya tersebut.
Joan tidak mengira Martin mendengar ucapannya tersebut. Tapi ternyata Martin mendengar, dan itulah titik balik kesembuhannya.
Tidak ada yang menyangka. Ucapan ibunya yang terdengar negatif itu justru memberi dampak positif pada Martin.
Mendengar ucapan ibunya menjadi semacam cambuk bagi Martin. Ia berusaha keras untuk sembuh.
Perlahan-lahan, Martin sadar bahwa kemampuan mentalnya kembali lagi. Ia mulai menyadari segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya seperti manusia normal lain.Â
Pikiran yang semakin membaik akhirnya membuat tubuhnya pun mulai membaik lagi. Martin perlahan bisa mengendalikan bagian tubuhnya yang lain.Â
Saat ini, Martin mulai bisa mengendalikan tubuh bagian atasnya, meskipun tubuh bagian bawah belum bisa digerakkan.
Martin juga sudah bisa mengetik dan memanfaatkan fasilitas text-to-speech untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan, Martin telah membuat buku berjudul 'Ghost Boy' yang berisi pengalamannya selama 12 tahun mengalami kelumpuhan.
Martin sekarang telah berusia 39 tahun dan tinggal di Harlow, Inggris, bersama istrinya, Chelsea.
Advertisement