Liputan6.com, Beijing Tak semua anak siap dengan kehadiran adik. Untuk itulah orangtua perlu berkomunikasi ke anak sebelum berencana memiliki anak kedua. Di China, seorang ibu terpaksa menggugurkan kandungannya karena `dipaksa` putrinya.
Wanita berusia 44 tahun di Wuhan, Hubei, tak kuasa ketika putrinya yang berusia 13 tahun mengancam bunuh diri.
Wuhan Evening News melaporkan, wanita bermarga Xiao yang merupakan ibu rumah tangga bersuamikan seorang pengusaha itu memutuskan memiliki anak kedua setelah China tak terlalu ketat tentang kebijakan satu anak. Ini memungkinkan anak memiliki dua anak apabila salah satu orangtua adalah anak tunggal.
"Setelah Wen Wen (anak pertama Xiao) mengetahui kehamilan saya, dia sering mengatakan akan melompat agar meninggal dari sebuah gedung jika kami mempertahankan bayi," kata Xiao seperti dilansir Shanghaiist, Selasa (20/1/2015).
"Dia melemparkan barang-barang di rumah untuk melampiaskan kemarahannya," katanya lagi.
Tak hanya mengancam bunuh diri, Wen Wen juga mengancam akan membolos, lari dari rumah, dan tak ikut ujian masuk SMA.
Xiao yang melihat Wen Wen memotong lengannya dan bersama suaminya langsung bersiaga. Karena takut kehilangan anak pertamanya, Xiao dan suaminya pergi ke rumah sakit dan mengakhiri kandungannya yang sudah berusia 13 minggu.
"Normal jika anak satu-satunya merasa tak bahagia ketika orangtuanya menginginkan anak kedua," kata Dokter dari Hankou Hospital, Hu Huangtao.
"Orangtua terlebih dahulu harus berkomunikasi dengan anak pertamanya dan meyakinkan dia jika memiliki bayi lagi, cinta mereka tak akan berkurang," kata Hu.
Gadis 13 Tahun Paksa Ibunya Gugurkan Kandungan
Seorang ibu terpaksa menggugurkan kandungannya karena tak ingin kehilangan putri pertamanya.
Advertisement