Liputan6.com, Jakarta Kotoran telinga sama seperti keringat. Ada yang produksinya berlebihan dan ada yang biasa-biasa saja. Buat Anda yang produksi kotoran telinga (serumen) berlebihan, ada tips membersihkannya.
Dokter di Rumah Sakit Puri Indah dan RSPI, Dr Agus Subagio, SpTHT., menjelaskan, pada orang yang serumennya tak berlebihan, tak perlu membersihkan rutin.
"Dengan kita berbicara, mengunyah, sedikit-sedikit serumen akan terdorong keluar," kata Agus saat dihubungi Tim Health Liputan6.com via telepon, Rabu (21/1/2015).
Lantas bagaimana dengan si pemilik kotoran yang berlebihan? Agus menganjurkan jangan sekali-kali memasukkan cairan apapun ke telinga. Cukup membersihkan kotoran yang berlebihan dengan tisu atau kapas yang diberikan alkohol atau baby oil.
"Yang paling baik tidak melakukan apa-apa, tidak memasukkan apapun selama telinga sehat karena semakin banyak manuver di telinga, semakin berpotensi membahayakan," ujar Agus.
Seperti apa telinga sehat? Agus mengatakan telinga itu dikatakan sehat jika tak mengalami gejala seperti gatal-gatal, merasa tersumbat, tidak enak, gangguan pendengaran, dan tak ada keluhan.
Agus mengatakan, membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud juga tak disarankan. Alasannya, serumen akan lebih banyak menumpuk pada orang yang sering mengorek telinga dengan cotton bud.
"Sebagian serumen akan terambil dan sebagian besar lainnya terdorong ke dalam dan memadat. Kalau betul memadat, liang telinga sampai tertutup. Kalau kena gendang telinga kotorannya, akan menimbulkan rasa yang tidak enak, bahkan mendengung,
"Kasus terparah, kotoran yang memadat akan mudah menimbulkan peradangan dan iritasi di liang telinga," ujarnya.