Liputan6.com, Jakarta Bekerja sebagai dokter ortopedi di Rumas Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta membuat dokter Yanuarso, SpOT sering menangani cedera-cedera tentara. Beberapa cedera terkadang membuat tentara harus absen beberapa bulan bahkan karirnya berhenti. Titik itulah yang membuat dokter berperawakan kecil ini mendalami artroskopi.
Menurut dokter Yanurso, tentara pun bisa mengalami cedera lutut yang menyebabkan sobek atau terputusnya anterior cruciate ligament (ACL). ACL merupakan salah satu dari empat ligamen yang ada di lutut yang berfungsi untuk menjaga stabilitas lutut. Jika mengalami hal ini, seseorang akan merasakan lututnya seperti putus pada saat berjalan.
"Jika seseorang tentara mengalami cedera ini karirnya bisa runtuh karena ia tidak melakukan aktivitas tentara seperti berlari dan membawa beban berat. Untungya ada teknik atroskopi yang bisa membantu menangani rekonstrusksi ACL jadi lebih cepat," terang dokter Yanuarso kepada Health-Liputan6.com ditulis Minggu (25/1/2015).
Advertisement
Berbekal keinginannya untuk membantu para tentara bisa berkarya usai cedera parah, dokter Yanuarso melanjutkan fellowship di bidang artroskopi. Selama enam bulan ia mendalami pembedahan dengan sayatan kecil ini di sports medicine and arthroscopy di University of the Phillippine di Filipina.
"Artroskopi ini kan melakukan pembedahan kecil, tanpa harus membuka keseluruhan. Nah, hal ini membuat massa pemulihan pada pasien yang menjalani operasi cedera sendi jadi lebih cepat," terang dokter yang mengambil spesialis di Universitas Indonesia ini.
Selama memelajari artroskopi, dokter Yanuarso merasa sangat menikmatinya. Sesudah lulus, ia pun memiliki kenikmatan batin saat mampu membantu mengoperasi tentara dengan operasi canggih ini.
"Betapa senangnya saya ketika beberapa bulan pasca operasi, mereka menceritakan bagaiamana mereka mampu berlari, membawa beban dan melakukan aktivitas tentara seperti biasa," tuturnya dokter yang juga berpraktek di RS Royal Progress, Jakarta Utara ini.