Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya pekerja tambang, pekerja yang berada pada sektor transportasi masih berisiko tinggi terkena The human immunodeficiency virus (HIV). Namun yang paling mengejutkan, kelompok risiko tinggi juga kini menghantui karyawan perusahaan yang sering melakukan perjalanan jauh.
Seperti disampaikan Executive Director Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) Ramdani Sirait bahwa jika dilihat dari peta HIV, karyawan yang sebagian besar laki-laki ini masuk dalam kategori lelaki berisiko tinggi. Selain mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan uang, mereka juga berisiko karena jauh dari istri.
"Kondisi karyawan perusahaan ini cukup memprihatinkan. Dia kan punya hobi macam-macam seperti fotografi, travelling dan sebagainya jadi kalau jauh dari istri tentu dikhawatirkan dia bisa mencari 'hiburan' negatif. Ini yang mereka berisiko tinggi bukan cuma di Indonesia tapi dunia," kata Dani saat berbincang dengan Liputan6.com di kantor IBCA, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Dani menambahkan, Indonesia berpenduduk 237 juta penduduk dimana 115 juta diantaranya merupakan pekerja dari sekitar 220 ribu perusahaan. Bayangkan bila dari sekitar 220 ribu perusahaan memiliki 1 pekerja yang terinfeksi di tiap perusahaan, maka dalam 1 bulan akan keluar sekitar Rp 61 miliar per bulan untuk biaya kesehatan.
Karyawan Perusahaan Makin Banyak Terkena HIV?
Kelompok risiko tinggi juga kini menghantui karyawan perusahaan yang sering melakukan perjalanan jauh.
Advertisement