Liputan6.com, Massachusetts Sebuah organisasi non profit bernama OpenBiome memiliki metode unik untuk membantu pasien yang sakit karena infeksi bakteri C. difficile yang menyerang usus. Metode tersebut bernama "transplantasi feses".
Melansir The Washington Post pada Jumat (30/1/29015), titik usus yang terserang bakteri C. difficile akan menerima transplantasi feses yang sehat milik orang lain. Cara transplantasinya pun beragam, termasuk, mengubah feses tersebut menjadi pil.
Baca Juga
Metode yang dinamakan Fecal Microbiota Transplantation (FMT) ini terbukti dapat menyembuhkan sekitar 90 persen kasus yang terjadi.
Advertisement
Awalnya, James Burgess dan Mark Smith, dua orang pendiri OpenBiome, melihat teman dan keluarganya menderita gangguan pencernaan yang ekstrem selama lebih dari 18 bulan. Setelah serangkaian riset, mereka pun menemukan metode FMT ini.
Menariknya, organisasi nirlaba yang berkantor di Massachusetts, AS, ini akan membayar mereka yang menyumbangkan fesesnya. Para pendonor akan mendapatkan US$ 40 untuk sampel dan bonus US$ 50 jika pendonor datang datang 5 kali dalam seminggu.
Artinya, satu orang pendonor maksimal akan menerima US$ 250 per minggu atau US$ 13.000 per tahun atau setara dengan Rp 164,2 juta. Angka yang sangat fantastis untuk feses.
Tetapi, tidak semua donor feses akan diterima oleh OpenBiome. Setelah serangkaian uji lab, hanya feses yang benar-benar sehat yang akan diterima.
Bagaimana, apakah Anda tertarik?