Liputan6.com, Jakarta Informasi mengenai penyakit lupus belum diketahui oleh masyarakat luas. Bahkan ada juga yang tidak mengetahui bahwa lupus adalah nama salah satu penyakit. Minimnya informasi mengenai penyakit ini menyebabkan banyak orang yang tidak menyadari sedang mengidap penyakit autoimun ini.
Oleh karena itu para pemerhati lupus tak henti-hentinya memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang apa itu penyakit lupus beserta gejalanya. Salah satunya dilakukan pemerhati lupus, Naomi Tobing.
"Masyarakat masih banyak yang buta dan tidak peduli terhadap lupus. Padahal penyakit ini sebenarnya sudah dikenal 100 tahun lalu," terang Naomi saat ditemui di Jakarta Culinary Pasport di Grand Indonesia, Jakarta ditulis Sabtu (31/1/2015).
Advertisement
Menurut Naomi, gejala lupus memang kerap dianggap seperti hal biasa sehingga diabaikan oleh sang pengidap. Terkadang gejala lupus pun mirip dengan penyakit demam berdarah, tipus, TBC, gangguan lambung, dan rematik. Menurutnya, jika seseorang sudah mulai mengalami nyeri sendi, mudah lelah, mudah mimisan dan pingsan ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter yang memiliki perhatian terhadap lupus.
Dengan memilih dokter yang tepat bisa menegakkan diagnosis yang tepat. Sehingga tidak butuh waktu lama untuk menemukan penyakitnya. Semakin cepat terdiagnosis membantu odapus (orang dengan lupus) untuk terus bertahan hidup serta mencegah terjadinya kerusakan organ tubuh.
Meluasnya informasi pada masyarakat, ia berharap mereka lebih peduli dan peka dengan lupus.