Liputan6.com, New Delhi Motivasi untuk sehat membuat tidak sedikit orang yang keranjingan jogging, bahkan sampai setiap hari melakukannya. Eitss... para peneliti Denmark malah menyatakan jogging yang dilakukan 2- 3 kali dalam seminggu sudah baik untuk kesehatan, jika berlebihan malah mungkin tidak terlalu baik manfaatnya.
"Jogging yang memberikan manfaat panjang umur jika dilakukan total 1-2,4 jam per minggu dengan tidak lebih dari tiga kali per minggu," terang peneliti Copenhagen City Heart Study dan Rumah Sakit Frederiksberg di Denmark, Jacob Marott.
Baca Juga
"Tak perlu lari cepat, cukup dengan rata-rata kecepatan sekitar 8 km per jam," tambahnya seperti dilansir laman The Times of India, Rabu (5/2/2015).
Advertisement
Penelitian yang melibatkan 5.000 orang dewasa sehat di Denmark yang terdiri dari pelari sehat dan orang yang tidak suka jogging. Para pelari jogging akan mencatat jam dan frekuensi mereka melakukan aktivitas ini.
Ternyata, pelari berat yaitu dengan mereka yang berlari dengan kecepatan lebih dari 11 km per jam dan total lebih dari 4 jam dalam seminggu risiko untuk meninggal lebih cepat. Sedangkan yang berlari secara perlahan atau pelari ringa bernasib lebih baik.
"Lari berat dapat menyebabkan renovasi struktural patologis jantung dan arteri besar," terang Marrot.
Penelitian lain yang dilakukan Profesor Kinesiologi dari Iowa State University, DC Lee, menyatakan bahwa risiko kematian pada mereka yang gemar lari dengan frekuensi dan waktu tinggi (sekitar total 3 jam per minggu dan paling tidak 6 kai seminggu) risiko untuk meninggal lebih rendah dibandingkan yang tidak lari.
Menanggapi penelitian yang dilakukan Marrot, Lee menyatakan kabar baik bahwa untuk mendapatkan manfaat berlari cukup dengan kurang satu jam per minggu dibandingkan yang tidak berlari. Sehingga hal ini bisa memotivasi orang untuk aktif bergerak.