Sukses

Cara Melahirkan Ini Tak Perlu Potong Tali Pusat

Pada Lotus Birth, tali pusat bayi dibiarkan tersambung dengan plasenta atau ari-ari hingga puput atau lepas sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Dokter umumnya menggunting tali pusat bayi yang baru lahir. Namun, dengan metode Lotus Birth, tali pusat bayi dibiarkan tersambung dengan plasenta atau ari-ari hingga puput atau lepas sendiri.

Dengan Lotus Birth, ibu menunggu tali pusat lepas dari bayinya dibanding memotong dekat perut setelah melahirkan.

Umumnya tali pusat itu lepas dalam waktu tiga sampai 10 hari, tergantung kelembaban di udara. Alhasil, menunggu alam melakukan tugasnya.

"Dalam kondisi lembab, bagaimana pun, mungkin diperlukan waktu hingga 10 hari tali pusat untuk lepas, terutama di daerah seperti Bali atau Australia," kata Bidan Mary Ceallaigh

Praktik Lotus Birth itu memang sudah lama populer di kalangan wanita. Di Indonesia sendiri, praktik itu jarang terdengar. Namun, penyanyi bersuara merdu dan personel B3 Widi Mulia termasuk yang melakukan Lotus Birth.

Mary Ceallaigh, bidan berusia 49 tahun itu percaya dengan Lotus Birth bisa membantu kesehatan ibu dan bayi.

Wanita dari Texas ini sudah membantu lebih dari 100 kelahiran dan menjaga tali pusat tetap utuh sehingga bisa mengurangi kemungkinan infeksi dan memungkinkan transfer lengkap darah plasenta atau tali pusat ke bayi saat bayi membutuhkan banyak nutrisi.

"Tidak ada luka di lokasi pusat, yang mengurangi kemungkinan infeksi," kata Ceallaigh.

Seperti dilansir Mailonline, Jumat (6/2/2015), sistem kekebalan tubuh bayi akan mengalami perubahan besar dengan sangat cepat ketika lahir ke bumi. "Tak mengganggu volume darah bayi pada waktu tersebut bisa membantu mencegah penyakit di masa depan," Ceallaigh.

Menurut Ceallaigh, ketika datang melakukan tugas sehari-hari dengan plasenta melekat pada bayi, metode Lotus Birth jauh lebih mudah.

Lantas bagaimana dengan plasenta yang melekat? Menurut Ceallaigh, plasenta disimpan di dalam kain yang bersih dan tali pusat dibungkus sutra atau pita katun. "Untuk memeluk dan menyusui, bantalan plasenta di simpan di dekat ibu dan bayi," katanya.

Ceallaigh menjelaskan, tali pusat tak berbau di hari pertama dan sedikit berbau pada hari kedua dan ketika.

"Satu-satunya waktu (bau) adalah jika plasenta dibungkus dalam plastik atau disegel dalam container tupperware dan bukan pilihan yang baik, karena plasenta akan membusuk sebelum mengering," katanya.

Menurutnya, membiarkan tali pusat jatuh sendiri menciptakan pusar yang sempuran dan benar-benar sembuh di daerah kulit pusar.

"Ketika seseorang memotong tali pusat, pusar tak sembuh setidaknya dua minggu," kata Ceallaigh.

2 dari 2 halaman

Benarkah Bermanfaat?


Benarkah Bermanfaat?

Hilda Hutcherson, profesor kebidanan dan ginekologi di Columbia University, mengatakan kepada Yahoo! Shine, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa meninggalkan tali pusat melekat akan memberikan manfaat kesehatan bagi bayi.

"Sudah ada penelitian dalam beberapa tahun terakhir yang menemukan bahwa ketika dokter menunda menjepit tali selama tiga menit, bayi menerima besi dalam tingkatan yang lebih tinggi yang mencegah anemia, tetapi di luar itu, meninggalkan tali pusat yang melekat pada bayi tidak sesuai tujuan karena tidak lagi memberikan makanan nutrisi ke

Memang, para peneliti di University of South Florida menemukan pada 2010 bahwa meninggalkan tali pusat terpasang dalam waktu singkat setelah kelahiran dapat bermanfaat, terutama untuk bayi prematur.

Para ahli juga berpendapat bahwa meskipun meninggalkan tali pusat jatuh sendiri bukan tanpa risiko.

"Jika dibiarkan untuk jangka waktu setelah melahirkan, ada risiko infeksi pada plasenta yang akibatnya bisa menyebar ke bayi," Patrick O'Brien, juru bicara  The Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG).