Liputan6.com, Jakarta - Orangtua zaman sekarang kerap merasa aman ketika anaknya dikencani pujaan hatinya di rumah. Mereka beranggapan dengan berpacarannya si anak di dalam rumah, mereka tidak berani melakukan hal yang ditakutkan selama ini.
"Jangan salah, anak pun bisa melakukan hal-hal yang ditakutkan itu di dalam rumah," kata Psikolog Seksual Zoya Amirin M.Psi.
Dalam Sexpedia Liputan6.com Zoya menjelaskan bahwa studi yang pernah dilakukan Profesor Sarito Wirawan Sarono dan TKBI yang terjadi pada 1985 lalu diulang lagi penelitiannya pada 2005 dan yang terakhir pada 2011, semuanya menunjukkan bagaimana perilaku berpacaran pada seorang anak.
Artinya, ada sejumlah anak yang berpacaran di rumah sudah mengetahui bagaimana habitat rumahnya atau rumah pasangannya. Justru kondisi semacam ini yang membuat orangtua harus lebih berhati.
Dengan mengetahui bagaimana habitat di rumahnya, bisa saja si anak ketika orangtuanya sedang tidak ada di rumah dan hanya ada pembantunya saja, pembantunya itu disuruh membeli sesuatu yang letaknya jauh dari rumah.
"Ibaratnya, rumahnya di Jakarta, nyuruh pembantunya beli rokok di Bogor," kata Zoya.
Menurut Zoya, orangtua jangan langsung cepat senang ketika mengetahui sang anak selalu berpacaran di dalam rumah. Jangan berpikiran juga kalau mereka tidak akan bermuat yang aneh-aneh. Justru, ketika mereka sering berpacaran di rumah, khawatirkan hal-hal tersebut.
"Jadi, bahas saja batasan kepada anak mengapa Anda sebagai orangtua merasa khawatir. Namun obrolkan dengan baik-baik," kata Zoya.
Dengan mengatakan ketakutan yang dirasakan oleh orangtua menjadikan anak mampu membuat keputusan yang baik.
Belum Tentu Aman Saat Anak Pacaran di Rumah
Apakah berpacaran di rumah tergolong pacaran sehat yang membuat orangtua tak perlu merasa takut?
Advertisement