Liputan6.com, Jakarta Masih ingat dengan sebuah studi pada 2012 lalu mengenai hubungan antara napas dan sejumlah masalah kanker? Tahun lalu, tes napas ini diujicobakan di Inggris, hasilnya cukup mengejutkan.
National Health Service (NHS) atau di Indonesia semacam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tes napas ini ternyata bisa menyelamatkan lebih dari 10.000 nyawa setahun. Artinya, tes ini bisa mengidentifikasi kanker dengan cepat dan sederhana kemudian pasien dapat diobati cepat dan meningkatkan peluang hidup mereka.
Seperti diberitakan Mirror, Rabu (11/2/2015) sistem ini menggunakan nanochip seukuran koin yang bisa menganalisis napas pasien.
Pakar nanotech dari Cambridge University, Billy Boyle mengatakan, perangkat ini seperti layaknya anjing pelacak di ponsel. "Kita dapat menguji kondisi pasien meskipun tanpa gejala seperti batuk, pendarahan dan sebagainya."
Bila deteksi dini kanker ini terbukti membantu, rencananya perangkat ini akan tersedia di beberapa apotek setempat. Sekitar 44.000 pasien yang didiagnosis dengan kanker paru-paru di Inggris setiap tahun, dan selanjutnya 40.000 dengan kanker usus.
Tes Napas Selamatkan 10.000 Warga Inggris dari Kanker
Sistem ini menggunakan nanochip seukuran koin yang bisa menganalisis napas pasien.
Advertisement