Bayi Ternyata Sudah Paham Pertemanan dan Bullying

Liputan6.com, New York Bayi ternyata lebih cerdas dibanding yang kita pikirkan. Sebuah studi baru menemukan bayi berusia 13 bulan bisa  memahami situasi sosial yang kompleks.

Penelitian ini akan dipublikasikan minggu ini dalam Association for Psychological Science.

Mahasiswa pascasarjana Anda-jung Choi dan rekan-penulis senior Yuyan Luo tertarik bagaimana informasi bisa mempengaruhi interaksi sosial kita dengan orang lain.

"Temuan kami menunjukkan bayi 13 bulan bisa memahami situasi sosial dengan menggunakan pemahaman mereka tentang pikiran orang lain dan keterampilan evaluasi sosial," kata lmuwan psikologi dan penulis penelitian Anda-jung Choi dan Yuyan Luo dari University of Missouri.

Peneliti membawa 48 bayi yang berumur sekitar satu tahun, ke laboratorium untuk percobaan mereka. Bayi duduk di pangkuan orangtuanya dan menghadapi tahap di mana boneka tangan akan muncul.

Dua boneka, A dan B, akan bertepuk tangan bersama-sama, yang akan memungkinkan bayi untuk membiasakan diri dengan karakter dan mengetahui bahwa A dan B adalah teman.

Bayi-bayi itu kemudian disajikan dengan skenario sosial ketika boneka ketiga, C, muncul dan dengan sengaja tertabrak B sebagai A. Dalam skenario lain, B mendorong C, tapi A tidak ada. Dan dalam skenario ketiga, C tak sengaja mendorong ketika A melihatnya. 

"Bayi berpikir A harus melakukan sesuatu jika mereka melihat B melakukan sesuatu yang buruk," kata Luo. 

"Bahkan, pada usia masih kecil ini, sebagian besar bayi tertarik dengan drama, " kata Psikolog di University of Missouri, Luo, seperti dilansir Livescience, Kamis (12/2/2015).

"Hampir semua bayi terlihat benar-benar khawatir ketika mereka meilihat kekerasan pada boneka," katanya lagi.

Sebelum bayi bisa berjalan dan berbicara, tampaknya telah menunjukkan kecerdasan sosial. Pada usia sekitar 8 bulan, bayi senang melihat orang yang salah dihukum dan mereka bisa merasakan simpati pada korban bullying di usia 10 bulan.

Kondisi tersebut memperlihatkan bayi yang masih sangat muda tampaknya memahami perspektif orang lain, dengan bakat yang disebut teori pikiran.

Meskipun peneliti pernah berpikir teori pikiran tidak berkembang sampai usia prasekolah, penelitian yang lebih baru menunjukkan ini sudah mulai muncul pada usia 7 bulan sampai 18 bulan.