Liputan6.com, Jakarta Kisah itu bermula ketika, minggu lalu di awal Bulan Februari 2015 seorang teman minta padaku untuk menghipnosisnya agar gangguan di tenggorokannya tidak lagi mengganggu. Pria dengan inisial R ini kerap merasa ingin meludah dan bicara kurang jelas. Entah apa penyebabnya. Tidak ada yang tahu, dokter sekalipun.
Saat proses hipnosis berjalan, pria mendapati memorinya mengakses sebuah pengalaman di masa lampau di tahun 1978. Lokasinya di Indonesia, tidak diketahui persisnya dimana. Dalam penglihatannya R melihat seorang anak sedang makan, mojok sendirian di sebuah ruangan yang akhirnya ketahuan kalau itu sebuah restoran.
Sementara ayah dan ibunya sedang sibuk melayani pelanggan restoran miliknya. Si anak yang dihukum karena telah melakukan sebuah kesalahan memperhatikan satu per satu para pelanggan yang datang ke restoran ayahnya ini. Matanya tertuju pada sepasang kekasih yang datang membawa anak gadis seusianya.
Advertisement
Dalam hatinya, ia ingin memiliki seorang ayah yang penuh perhatian seperti pria itu. R mengenali muka pria, wanita dan gadis kecil yang ternyata adalah tantenya di kehidupan sekarang. "Yang pria adalah ayahku,"katanya dengan mata tertutup saat dihipnosis.
Anak lelaki kecil yang berusia delapan tahun ini diceritakan kemudian bunuh diri karena nggak tahan dengan perlakuan ayahnya yang dianggapnya bengis. Dia menusuk tenggorokannya dengan pisau.
Saat saya memintanya menguatkan rasa sakit itu, R tidak tahan dengan derita yang dialami si anak itu (yang ternyata adalah dirinya sendiri di kehidupan lampau). Si anak yang akhirnya meninggal itu rupanya kemudian mencari sepasang kekasih yang pernah mengundang perhatiannya di restoran ayahnya yang bengis itu.
Rohnya mengikuti pria dan wanita itu. Hingga mereka menikah dan si wanita hamil, si jabang adalah arwah bocah yang mati karena bunuh diri itu. Dan lahirlah kemudian bocah itu menjadi jabang bayi kembali di tahun 1985. "Tahun 1985 adalah tahun kelahiran saya,"ujar R.
Lalu dengan rasa penasaran yang luar biasa pun R bercerita pada ayahnya tentang proses hipnosis ini. Ternyata, dahulu memang pernah ada orang yang pernah memberitahu ayahnya (sebelum menikah) bahwa ada anak kecil yang selalu mengikutinya. "Rupanya arwah bocah itu ya aku,"tegas R dengan perasaan luar biasa.
Memori gangguan tenggorokan itu rupanya muncul akibat peristiwa bunuh diri itu meskipun ada kisah lain di tahun yang berbeda, pada masa Perang Dunia II saat Jepang menduduki China.
Waktu itu seorang pria (yang adalah R sendiri), waktu itu bernama Liu Bao sedang membuat bapao, tiba-tiba tentara Jepang mendobrak rumahnya dan menyerbunya. Liu Bao yang sendirian di rumah, sedang menanti tunangannya yang tidak datang-datang itu ketakutan dan akhirnya meninggal akibat tusukan bayonet di tenggorokannya dan lontaran peluru yang menembus di perutnya.Â
"Sakit sekali ketika saya diminta menguatkan rasa sakit itu," kata R. Gangguan tenggorokan itu pun sekarang mulai berangsur sembuh.
Â