Liputan6.com, Jakarta Mengajari anak perihal pacaran yang sehat memang bukan hal yang mudah. Pergaulan bebas misalnya dapat menghancurkan masa depan anak. Kuncinya adalah komunikasi kepada anak dan menunjukkan bagaimana ketakutan orangtua.
Psikolog Seksual Zoya Amirin menyarankan satu kunci komunikasi ketika anak sudah mulai pacaran. "Sebaiknya, kalau kamu sudah merasa terangsang, hentikan," katanya untuk Sexpedia-Liputan6com, ditulis Jumat (13/2/2015).
Menurutnya, cara yang paling mudah adalah berkomunikasi dengan cara itu. Sebab bila orangtua terlalu banyak melarang, anak akan sulit mencari batasan pacaran yang sehat.
Advertisement
"Kalau kita larang cium pipi, tahunya dia cium kening, dia udah merasa terangsang, mana kita tahu namanya juga anak-anak. Jatuh cita itu, kadang-kadang baru ngeliat genteng rumahnya saja sudah berbunga-bunga," kata Zoya.
Bila Anda ingin memberi batasan, yang terpenting, kata Zoya adalah jangan sampai anak hamil atau menghamili anak orang lain karena masa depan mereka masih panjang.
"Ketika sudah merasa terangsang, berhenti. Jangan cari gara-gara, begitu terangsang, kamu akan sulit menghentikannya. Mau sejauh apa kalau kamu niat untuk pacaran dengan cara sehat, kamu akan mencoba untuk mendiskusikan dnegan pacar kamu," ujar Zoya.
Selain itu, ceritakan ketakutan orangtua. "Secara bersamaan, ceritakan bagaimana ketakutan orangtua. Agar tanpa melarang, anak akan memiliki keputusan bijaksana. Sebab anak juga ingin dipercaya. Biarkan meraka mengambil keputusan bukan karena disuruh oleh orangtua."