Liputan6.com, Jakarta Banyak yang percaya, konsumsi vitamin C atau D bisa mencegah penyakit seperti flu. Memang, kedua vitamin ini sering dikaitkan dengan kekebalan tubuh, tapi menurut editor kesehatan Foxnews, Dr. Manny Alvarez, tak ada vitamin yang dapat mencegah virus.
"Saya percaya vitamin C dan D dianggap sebagai vitamin yang esensial karena dapat memperlambat perkembangan infeksi virus. Tapi tidak ada indikasi jelas bahwa vitamin ini bisa mencegah virus masuk ke tubuh," kata Alvarez, seperti dimuat Foxnews, Sabtu (14/2/2015).
Vitamin C, kata Alvarez pertama kali diketahui manfaatnya pada 1970-an ketika Dr. Linus Pauling, peraih Nobel dan biokimia, menulis bagaimana dosis tinggi vitamin C dapat mengurangi frekuensi dan durasi flu biasa tapi sangat sedikit bukti kemanjurannya.
Bila dicermati, vitamin C atau asam askorbat memiliki antioksidan penting yang membantu mempertahankan otot, tulang dan pembuluh darah. Dan dalam dosis tinggi, vitamin ini dapat mengurangi kemampuan virus untuk berkembang biak secara efektif di sel. Vitamin C sendiri ditemukan secara alami, terutama pada jeruk.
Baca Juga
Sedangkan dosis harian vitamin C yang dianjurkan adalah 90 mg untuk pria dan 75 mg untuk wanita. Bila berlebihan atau lebih dari 2.000 mg sehari vitamin C dapat menyebabkan batu ginjal, mual atau diare.
Di sisi lain, peneliti kembali menemukan dampak kekurangan vitamin D terhadap masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, depresi, rakhitis, gangguan kognitif dan bahkan kanker. Tapi lagi-lagi, melalui uji klinis, vitamin D hampir tidak berdaya dalam memerangi flu pada orang dewasa.
Selain bersumber dari sinar matahari, vitamin D juga dapat ditemukan dalam beberapa makanan seperti ikan, telur dan produk susu. Tetapi juga dapat diambil dalam bentuk suplemen.
Lantas apa langkah terbaik memerangi virus influenza? Alvarez mengungkapkan, cara terbaik untuk mencegah flu adalah melakukan vaksinasi.
Advertisement